Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (
IHSG) diprediksi berakhir di teritori positif pada akhir pekan ini, Jumat (26/10). Peningkatan aksi beli pelaku pasar bakal jadi penopang utama laju
indeks.
Analis Senior CSA Research Institue Reza Priyambada mengatakan pelemahan IHSG pada awal pekan hingga Rabu (24/10) kemarin dimanfaatkan pelaku pasar untuk melakukan akumulasi beli karena harga
saham kembali murah.
"Posisi IHSG yang masih lebih rendah dari sebelumnya memberikan peluang untuk kembali menguat," kata Reza dalam risetnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kembali ramainya aksi beli ini rupanya tak hanya terlihat dari pelaku pasar domestik, melainkan juga luar negeri. Pada perdagangan kemarin saja, pelaku pasar di all market tercatat beli bersih (net buy) sebesar Rp114,03 miliar.
Selain itu, pelaku pasar juga masih menanti informasi terbaru dari laporan keuangan emiten kuartal III 2018. Reza meramalkan IHSG hari ini bergerak dalam rentang support 5.723-5.738 dan resistance 5.768-5.797.
"Diharapkan juga aksi ambil untung berlebihan berkurang," ucap Reza.
Analis Reliance Sekuritas Lanjar Nafi mengungkapkan IHSG bisa saja kembali lengser ke zona merah bila dilihat secara teknikal. Hal ini karena IHSG belum sepenuhnya masuk dalam tren penguatan.
"Sehingga diperkirakan IHSG masih bergerak cenderung menekan terkonsolidasi diakhir pekan dengan rentang pergerakan 5.680-5.788," papar Lanjar melalui risetnya.
Sekadar informasi, IHSG pada sore kemarin menguat tipis sebesar 0,79 persen atau 45,54 poin ke level 5.754. Meski begitu, kebanyakan saham masih melorot, yakni 211 saham. Sebanyak 167 saham menghijau dan 131 harga saham lainnya stagnan.
Bangkitnya IHSG dari pelemahan tiga hari sebelumnya ini berbarengan dengan bursa saham Wall Street. Mayoritas indeks di bursa Amerika Serikat (AS) tersebut menguat tadi malam. Rinciannya, Dow Jones naik 1,63 persen, S&P500 naik 1,86 persen, dan Nasdaq Composite naik 2,95 persen.
(aud/bir)