Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (
IHSG) diperkirakan semakin melemah akibat kasus pembunuhan jurnalis Arab Saudi
Jamal Khashoggi di Turki. Pasalnya, ketegangan geopolitik antar negara muncul karena belum terselesaikannya kasus tersebut.
Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper Jordan mengatakan kondisi ini mengancam hubungan perdagangan atau bilateral antara Arab Saudi dengan negara lainnya. Contohnya, sejumlah pejabat lembaga internasional membatalkan kehadirannya dalam forum investasi atau Davos in the Desert pada pekan ini.
"Ketegangan geopolitik meningkat setelah banyak negara memberikan kecaman terhadap pemerintah Arab Saudi," tutur Christoper dalam risetnya, dikutip Rabu (24/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menilai laju indeks akan semakin menjauh dari area 6.000. IHSG berada dalam rentang support 5.763-5.780 dan resistance 5.831-5.865.
Dari sisi teknikal, Analis Reliance Sekuritas Lanjar Nafi melihat IHSG saat ini berada dalam area jenuh beli. Hal ini akan semakin menekan laju indeks domestik.
"IHSG akan bergerak kembali melemah dengan support dan resistance 5.757-5.825," katanya.
Sebagai informasi, IHSG kemarin sore ditutup melemah 0,72 persen atau 42,54 poin ke level 5.797. Pelaku pasar asing juga masih mencatatkan jual bersih (net sell) di pasar reguler sebesar Rp137,02 miliar.
Kondisi yang sama terjadi di bursa saham Wall Street, di mana mayoritas indeksnya berakhir melemah tadi malam. Bila dirinci, Dow Jones terkoreksi 0,5 persen, S&P500 terkoreksi 0,55 persen, dan Nasdaq Composite terkoreksi 0,42 persen.
(aud/bir)