Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (
IHSG) diproyeksi mengakhiri pekan di zona hijau. Data
inflasi Oktober 2018 menjadi salah satu penopang utama pasar
saham dalam negeri.
William Surya Wijaya, Analis Indosurya Bersinar Sekuritas mengungkapkan pelaku pasar merespons positif data inflasi bulan lalu. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi Oktober 2018 sebesar 0,28 persen secara bulanan.
"Inflasi yang berada dalam kondisi terkendali masih dapat menjadi sentimen positif yang kembali akan mendongkrak kenaikan IHSG hingga beberapa waktu mendatang," ungkap William melalui risetnya, dikutip Jumat (2/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, ia tak memungkiri IHSG masih berada dalam area konsolidasi wajar hari ini. Ia menyebut jika indeks terkoreksi pada pergerakan hari ini, maka pelaku pasar tak perlu takut untuk melakukan akumulasi beli karena potensi indeks masih cukup baik dalam jangka panjang.
"Rentang IHSG hari ini 5.745 -5.988," terang William.
Analis Reliance Sekuritas Lanjar Nafi meramalkan IHSG secara teknikal masih akan bergerak positif. Bahkan, ia optimistis indeks menyentuh area 5.900 pada sore ini.
"IHSG akan bergerak cenderung menguat tertahan kembali menguji resistance di akhir pekan dengan support resistance 5.787-5.900," katanya.
Menurutnya, pelaku pasar bisa mencermati beberapa saham, seperti PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), dan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN).
IHSG kemarin menguat tipis 0,07 persen atau 4,27 poin di level 5.835. Pelaku pasar asing kembali tercatat beli bersih (net buy) di pasar reguler sebesar Rp1,15 triliun dan
all market Rp1,17 triliun.
Hal yang sama juga terjadi di bursa saham global, khususnya Wall Street. Dow Jones dan S&P500 kompat menguat 1,06 persen dan Nasdaq Composite menguat 1,75 persen.
(aud/bir)