Jakarta, CNN Indonesia -- Calon Presiden
Prabowo Subianto mengibaratkan
ekonomi laiknya tubuh manusia. Jika gaya hidup dijaga dengan baik, maka dampaknya akan positif untuk kesehatan tubuh manusia.
"Kalau kita menjaga tubuh, hidup sehat, tidak minum alkohol, tidak merokok. Lalu, ikut fitness. Tubuh akan sehat dan berumur panjang," katanya di Jakarta, Rabu (21/11).
Namun, seperti halnya tubuh manusia yang pernah atau bisa terkena penyakit, sistem di suatu negara pun demikian. Makanya, butuh intervensi dengan memeriksa indikator dari berbagai sektor.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pemerintah harus tahu. Bandingkan dengan negara tetangga, Singapura dan Vietnam. Ketika belajar, cek semua indikator," katanya.
Contoh indikator yang dimaksud, misalnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Badan Program Pembangunan di bawah PBB (United Nations Development Programme/UNDP) dalam laporan Human Development Report 2016 mencatat Indonesia pada 2015 berada di peringkat 113, turun dari posisi 110 pada 2014 lalu.
"Kalah dengan Singapura, Malaysia, dan Thailand," imbuh Prabowo.
Kemudian, Prabowo menyebut berdasarkan data Bank Dunia (World Bank) sebanyak 55 persen masyarakat Indonesia buta huruf. Tidak hanya itu, ia juga menyebutkan tingkat kematian pada posisi 143 dari 239 negara.
"Artinya bayi lahir tak normal. Lalu, tidak cukup protein" jelas mantan capres 2014 lalu.
Apalagi, tambah Prabowo, akses air bersih di Indonesia menempati peringkat 123 dari 180 negara pada tahun ini. Hal tersebut mengartikan sejumlah masyarakat Indonesia masih sulit mendapatkan air bersih.
"Saya kira ini memperlihatkan kemampuan elit di Indonesia kurang bisa mengelola orang," pungkasnya.
(aud/bir)