Rizal Ramli: Hati-hati Ide 100 persen Asing di Bisnis Digital

CNN Indonesia
Senin, 03 Des 2018 15:27 WIB
Rizal Ramli menilai Indonesia perlu mempertahankan kedaulatan digital agar memberikan nilai tambah bagi perekonomian, tak sekadar menjadi pasar.
Mantan Menko Kemaritiman Rizal Ramli menilai Indonesia perlu mempertahankan kedaulatan digital agar memberikan nilai tambah bagi perekonomian, tak sekadar menjadi pasar. (CNN Indonesia/Hesti Rika)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ekonomi Senior sekaligus mantan Menko Kemaritiman Rizal Ramli mengingatkan pemerintah berhati-hati dengan rencana untuk membuka 100 persen kepemilikan asing pada bisnis digital.

Rizal menjelaskan Indonesia perlu mempertahankan kedaulatan teritorial digital. Ini penting agar anak-anak muda Indonesia bisa mendapatkan manfaat dari rantai nilai tambah ekspansi digital, tak hanya sekadar menjadi pasar dan konsumen.


"Oleh karenanya hati-hati dengan ide 100 persen pemilikan asing di bisnis digital, data interchanges, online contents, payment system, dan sebagainya," ujar Rizal Ramli, Senin (3/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menjelaskan penetrasi digital dalam bisnis dan finansial Indonesia saat ini masih rendah. Namun, dalam 5-10 tahun ke depan, menurut dia, bisnis digital akan berkembang dengan pesat mengingat jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 270 juta jiwa.


"Tanpa visi dan strategi nasional yg kuat, Indonesia hanya akan menjadi pasar digital dan online yang didominasi oleh oligopoli Amerika dan China," jelas dia. 

Sebelumnya, pemerintah berencana merelaksasi ketentuan Daftar Negatif Investasi (DNI). Melalui relaksasi tersebut, pemerintah akan mengizinkan asing untuk memiliki 100 persen saham pada sejumlah bidang usaha, di antaranya perdagangan eceran melalui pemesanan pos dan internet yang mencakup e-commerce. (agi)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER