Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (
IHSG) diperkirakan bergerak melemah pada Rabu (5/12). Hal ini lantaran indeks dinilai sudah cukup tinggi dalam beberapa hari terakhir.
Analis Reliance Sekuritas Lanjar Nafi mengungkapkan secara teknikal IHSG sudah berada di area jenuh. Dengan begitu, potensi IHSG untuk kembali menguat terbilang kecil.
"Sehingga diperkirakan IHSG akan bergerak terkonsolidasi cenderung terkoreksi dengan
support resistance 6.100-6.155," papar Lanjar dalam risetnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kendati demikian, ia tetap merekomendasikan sejumlah saham yang layak dikonsumsi pelaku pasar, misalnya PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Harum Energy Tbk (HRUM), dan PT Bukit Asam Tbk (PTBA).
Di sisi lain, Analis Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya masih percaya pasar saham dalam negeri masih akan bertahan di teritori positif pada hari ini. Salah satu pendorongnya berasal dari laju bursa saham regional.
"Perkembangan pergerakan IHSG saat ini terlihat memiliki potensi besar untuk dapat melanjutkan kenaikan," kata William dalam risetnya.
Wiliam bahkan memprediksi IHSG kembali tembus 6.200, dengan rentang pergerakan
support 5.955 dan
resistance 6.226 pada hari ini.
Ia juga menyarankan pelaku pasar untuk melakukan aksi beli pada saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Gudang Garam Tbk (GGRM), dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR).
Pada penutupan sore kemarin, indeks menguat 0,56 persen atau 34,54 poin ke level 6.152. Walaupun penguatan tidak signifikan, tetapi pelaku pasar asing tercatat beli bersih (net buy) mencapai Rp1,66 triliun.
Sementara itu, bursa saham Wall Street justru ambruk tadi malam. Seluruh indeks utamanya melemah lebih dari tiga persen. Bila dirinci, Dow Jones terkoreksi 3,1 persen, S&P500 terkoreksi 3,24 persen, dan Nasdaq Composite terkoreksi 3,8 persen.
(aud/agi)