Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah mengucurkan
Kredit Usaha Rakyat (
KUR) khusus untuk
peternakan rakyat. KUR tersebut mulai diluncurkan di Wonogiri, Jawa Tengah.
Dalam peluncuran, jumlah KUR yang dikucurkan Rp8,9 miliar. KUR dikucurkan untuk 69 anggota kelompok peternakan rakyat.
Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution mengatakan KUR tersebut dikucurkan sebagai bagian dari pelaksanaan kebijakan pemerataan ekonomi yang dilakukan oleh Pemerintahan Presiden Joko Widodo.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pemerintah berkomitmen mengurangi ketimpangan dan kemiskinan dengan memperkuat kebijakan pemerataan ekonomi yang mencakup lahan, kesempatan, dan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM), maka KUR ini diberikan," ujarnya dalam pernyataan yang dikeluarkan di Jakarta, Kamis (5/12).
Darmin mengatakan untuk memperlancar penyaluran KUR ke peternakan rakyat, pemerintah sudah menunjuk beberapa bank penyalur, seperti; BRI, Mandiri, BNI, Bank Jateng, Bank Sinarmas. Sementara itu, untuk pembeli hasil ternak petani yang mendapat fasilitas kur, pemerintah sudah menunjuk PT Widodo Makmur Perkasa dan Badan Usaha Milik Petani (BUMP) PT Pengayom Tani Sejagat.
Darmin berharap bank atau penyalur KUR bisa membantu mendukung program kredit untuk peternak. Dukungan ia minta diberikan dengan membantu peternak dalam menyelesaikan persyaratan yang diperlukan untuk mendapatkan KUR, seperti; Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan dokumen lainnya.
"Kekurangan persyaratan justru harus dibantu oleh bank, mengingat terbatasnya pengetahuan peternak kecil terhadap KUR ini. Selain itu, penarikan KUR baiknya dilakukan dengan sistem kartu sehingga peternak menarik KUR sesuai dengan kebutuhan pembiayaan," tegas Darmin.
Sebagai informasi Program KUR sebenarnya sudah dilaksanakan pemerintah sejak 2007 lalu. Pada awal dilaksanakan sampai dengan 2014, KUR diberikan dengan skema Iuran Jasa Penhaminan (IJP) dengan suku bunga 24 persen untuk KUR Mikro dan 13 persen untuk KUR Ritel.
Pada 2015, pemerintah memberikan subsidi sehingga suku bunga KUR tinggal 12 persen. Pada 2018, subsidi dinaikkan sehingga suku bunga KUR turun menjadi tinggal 7 persen.
(agt)