Jakarta, CNN Indonesia -- Pelemahan Indeks Harga Saham Gabungan (
IHSG) diproyeksi berlanjut pada akhir pekan ini, Jumat (7/12). Pelemahan dikarenakan pelaku pasar khawatir
pertumbuhan ekonomi Asia Tenggara melambat tahun ini menjadi hanya lima 5,3 persen tahun ini dan lima persen pada tahun depan.
Analis CSA Research Institute Reza Priyambada mengatakan kekhawatiran itu membuat aksi ambil untung di pasar
saham dalam negeri, sehingga indeks semakin terkoreksi kemarin. Untungnya, IHSG masih bertahan di area 6.000.
"Beruntungnya, aksi jual yang terjadi tidak terlalu marak, sehingga IHSG mampu bertahan di atas level 6.100 meski tercatat melemah," papar Reza dalam risetnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Walaupun terdapat sentimen negatif dari eksternal, ia menilai pelemahan IHSG masih akan bersifat terbatas ditopang optimisme pemerintah terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,2 persen sepanjang tahun ini. Reza berharap sentimen itu dapat menarik kembali aksi beli pelaku pasar.
"Diharapkan IHSG selanjutnya dapat bertahan di atas support 6.065-6.095 dan resistance diharapkan dapat menyentuh kisaran 6.135-6.153," jelasnya.
Sementara, Analis Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya berpendapat IHSG berpeluang menguat hari ini karena masih ada ketertarikan pelaku pasar asing untuk berinvestasi di pasar saham Indonesia. Meskipun, kemarin asing tercatat jual bersih (net sell) di pasar reguler sebesar Rp435,63 miliar.
"Hal ini tentunya dapat memberikan sentimen positif terhadap perkembangan pergerakan IHSG," terang dia melalui risetnya.
Ia memprediksi IHSG bisa tembus 6.200 pada sore ini. Tepatnya, William menyebut IHSG akan bergerak dalam rentang support 5.955 dan resistance 6.226.
Sebagai informasi, IHSG kemarin melemah 0,28 persen atau 17,62 poin ke level 6.115. Mayoritas atau sebanyak 259 saham terjungkal pada penutupan sore kemarin.
Dari global, mayoritas indeks di bursa saham Wall Street juga melemah. Tercatat, Dow Jones dan S&P500 terkoreksi 0,32 persen dan 0,15 persen. Sementara, Nasdaq Composite berhasil menguat meski tipis sebesar 0,42 persen.
(aud/bir)