Jakarta, CNN Indonesia -- PT
Pelindo II (Persero) atau Indonesia Port Corporation (IPC) mengincar dana segar Rp2 triliun-Rp2,5 trilliun dari rencana penawaran umum
saham perdana (Initial Public Offering/
IPO) anak usahanya, PT
Pelabuhan Tanjung Priok (PTP).
Direktur Utama Pelindo II Elvyn G Masassya mengatakan anak usahanya akan melepas 30 persen saham ke publik. Saat ini, perusahaan sedang dalam proses penunjukkan penasehat keuangan dan perusahaan sekuritas untuk menjadi penjamin emisi efek (underwriter).
"Sekarang juga tahapan untuk proses persetujuan dari Kementerian Badan Usaha Milik Masyarakat (BUMN)," ujarnya, Kamis malam (6/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Elvyn menargetkan PTP dapat mencatatkan sahamnya di BEI pada semester I tahun depan. Ia menyebut raihan dana IPO akan digunakan untuk kebutuhan ekspansi perusahaan tahun depan. Rencananya, PTP mengelola terminal di luar lingkungan Pelindo II.
"Jadi kami berharap anak usaha ini dengan himpunan dana yang cukup signifikan bisa ekspansi ke pengelolaan-pengelolaan terminal lain," terang Elvyn.
PTP sendiri didirikan pada 10 Juni 2013 lalu sebagai pengelola Pelabuhan Tanjung Priok. PTP memiliki tugas untuk melayani kapal penumpang, barang domestik dan mancanegara.
Lebih lanjut ia menjelaskan sudah dua kali mengantar anak usahanya melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak 2017 lalu. Pertama, PT Jasa Armada Tbk (IPCM) yang mencatatkan saham perdananya pada Desember 2017, kemudian PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) mendarat di lantai BEI pada Juli tahun ini.
"Anak usaha Pelindo II sudah dua yang IPO, Pelindo II-nya tidak IPO," jelas Elvyn.
Terkait jumlah raihan dana kedua anak usaha yang sudah lebih dulu IPO itu, angkanya jauh lebih rendah dari target raihan dana IPO Pelabuhan Tanjung Priok. Jasa Armada Indonesia hanya meraup dana sebesar Rp461,89 miliar dan Indonesia Kendaraan Terminal sebesar Rp835 miliar.
Diketahui, Pelindo II memiliki 17 anak usaha. Pendapatan terbesar perusahaan berasal dari PTP. Kemudian penyumbang terbesar kedua adalah Indonesia Kendaraan Terminal dan ketiga dari Jasa Armada Indonesia.
(aud/bir)