Jakarta, CNN Indonesia --
China mencatatkan pertumbuhan
industri dan
penjualan ritel pada November masing-masing tumbuh 5,4 persen dan 8,1 persen. Meski cukup tinggi, pertumbuhan tersebut berada di bawah ekspektasi sejumlah analis.
Berdasarkan survei yang dilakukan
Reuters, pada analis memperkirakan pertumbuhan industri dapat bertahan di kisaran 5,9 persen seperti data Oktober.
Analis juga sebelumnya memperkirakan pertumbuhan penjualan ritel bisa meningkat di kisaran 8,8 persen, lebih tinggi dari Oktober sebesar 8,6 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, data resmi pemerintah menunjukkan pertumbuhan investasi aset tetap sepanjang Januari-November tumbuh 5,9 persen, lebih tinggi dari ekspektasi sebesar 5,8 persen maupun data Januari-Oktober yang tumbuh 5,7 persen.
Investasi sektor swasta yang mencatatkan pertumbuhan sekitar 8,7 persen, naik dari 10 bulan pertama tahun ini. Saat ini, investasi oleh sektor swasta mengambil porsi sekitar 60 persen dari seluruh investasi di China.
Di tengah tekanan perdagangan AS, Beijing telah meluncurkan serangkaian langkah untuk meningkatkan pertumbuhan dari peningkatan belanja infrastruktur untuk memotong pajak dan biaya.
Namun, analis memprediksi ekonomi terbesar kedua di dunia, tertatih-tatih oleh berbagai faktor dari utang rumah tangga yang tinggi untuk mendinginkan pertumbuhan kredit ke pasar properti yang melemah, akan melambat lebih lanjut selama tahun depan.
(agi/agi)