Jakarta, CNN Indonesia -- Pergerakan bursa
saham regional yang bergerak negatif kemarin akan mempengaruhi pola gerak Indeks Harga Saham Gabungan (
IHSG). Faktor itu akan menjadi tantangan bagi indeks untuk bangkit (
rebound) hari ini, Kamis (27/12).
Terpantau, indeks Nikkei225 di Jepang naik 0,89 persen, indeks Kospi di Korsel turun sebesar 1,31 persen, dan indeks Hang Seng di Hong Kong turun 0,4 persen.
"IHSG sehari jelang pengujung tahun 2018 masih terlihat menguji support level di tengah sentimen market global dan regional yang sedang berada dalam tekanan," papar Analis Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya melalui risetnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beruntung, bursa saham Wall Street sedang berada di atas angin tadi malam. Lihat saja, Dow Jones melesat 4,98 persen, S&P500 4,96 persen, dan Nasdaq Composite 5,84 persen. Realisasi ini berbanding terbalik dengan penutupan pada Senin (24/12) kemarin, dimana ketiganya anjlok lebih dari dua persen.
Sementara itu, dari sisi teknikal sendiri indeks terlihat masih berpotensi untuk pindah ke teritori positif. Menurut William, indeks akan bergerak dalam rentang 6.002-6.355.
Analis Reliance Sekuritas Lanjar Nafi melihat IHSG kini sudah menjauh dari area jenuh beli (overbought). Untuk itu, peluang IHSG untuk menghijau terbuka lebar pada penutupan sore ini.
"Diperkirakan pergerakan IHSG masih akan mencoba bertahan di atas level support dengan menguat menguji level resistance pada support resistance 6.107-6.200," ujar Lanjar dalam risetnya.
Informasi saja, IHSG kemarin ditutup di level 6.127 atau terkoreksi tipis 0,58 persen. Di pasar reguler, pelaku pasar asing tercatat beli bersih (net buy) sebesar Rp30,71 miliar, sedangkan di all market justru jual bersih (net sell) mencapai Rp213,82 miliar.
Kondisi IHSG itu juga seiring dengan pelemahan rupiah pada kemarin sore. RTI Infokom mencatat nilai tukar rupiah turun 0,2 persen di level Rp14.591 per dolar Amerika Serikat (AS).
(aud/bir)