Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (
IHSG) diramalkan menutup akhir tahun ini dengan pergerakan yang positif. Jumlah volume beli
saham berpotensi melesat.
Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper Jordan mengatakan fenomena
santa claus rally dan
window dressing akan kembali menjadi pemicu utama IHSG melaju di zona hijau. Sentimen itu kerap terjadi setiap akhir tahun.
"IHSG diprediksi menguat. Secara teknikal pergerakan IHSG berhasil menembus resistance dengan volume transaksi yang cukup tinggi," ujarnya dalam risetnya, hari ini, Jumat (28/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Santa claus rally dapat diartikan sebagai kenaikan sejumlah harga saham pada pekan terakhir Desember. Fenomena itu berhubungan dengan window dressing atau disebut juga dengan strategi perusahaan manajer investasi yang biasa dilakukan setiap akhir tahun untuk mempercantik portofolionya.
Melihat kondisi ini, Dennies optimistis IHSG dapat menembus level 6.200. Namun, memang IHSG belum bisa kembali ke level sekitar 6.500 seperti pada awal tahun ini.
"IHSG diprediksi menguat. Level support 6.145-6.167 resistance 6.201-6.213," terang Dennies.
Pendapat berbeda disampaikan Analis Reliance Sekuritas Lanjar Nafi. Ia melihat IHSG justru sedang mendekati area jenuh beli (overbought) setelah kemarin ditutup menguat. Namun, potensi IHSG untuk melesat ke level 6.200 hari ini tetap ada.
"Sisa perdagangan terakhir 2018 diperkirakan IHSG melanjutkan penguatannya menguji resistance dengan rentang pergerakan 6.161-6.215," papar Lanjar melalui risetnya.
Pada penutupan kemarin, Kamis (27/12), penguatan IHSG cukup signifikan mencapai 1,02 persen atau 62,79 poin ke level 6.190. Volume transaksi beli dari pelaku pasar asing juga meningkat, sehingga mereka tercatat beli bersih (net buy) di pasar reguler sebesar Rp187,48 miliar.
Seiring dengan hijaunya IHSG, bursa saham Wall Street juga terpantau positif tadi malam. Tercatat, Dow Jones menguat 1,14 persen, S&P500 0,86 persen, dan Nasdaq Composite 0,38 persen.
(aud/bir)