Jakarta, CNN Indonesia -- Tingkat kenaikan harga atau
inflasi pada Desember 2018 diperkirakan bakal berada di kisaran 0,6-0,7 persen, lebih rendah dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 0,71 persen. Sepanjang 2018, inflasi diperkirakan berada di kisaran 3,1-3,2 persen.
Ekonom Samuel Sekuritas Lana Soelistianingsih memperkirakan inflasi pada Desember akan berada di kisaran 0,6 persen, melonjak dari bulan sebelumnya 0,27 persen. Kenaikan inflasi Desember terutama didorong oleh kenaikan harga pada kelompok transportasi, serta hiburan, rekreasi, dan olahraga.
"Inflasi Desember secara tahunan diperkirakan 3,1 persen. Inflasi Desember tahunan itu total dari inflasi sepanjang 2018," ujar Lana saat dihubungi
CNNIndonesia.com, dikutip Selasa (1/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Mohammad Faisal memproyeksi inflasi pada Desember berada dikisaran 0,7 persen. Kenaikan inflasi ini, menurut dia, sesuai dengan faktor musiman di akhir tahun yang dipicu momentum Natal dan Tahun Baru.
"Faktor penyebabnya biasanya di transportasi, selebihnya di makanan jadi. Penyebab (inflasi) akhir tahun lebih karena konsumsi liburan dan perayaan hari besar," ujar dia.
Adapun sedangkan sepanjang 2018, inflasi diperkirakan mencapai 3,2 persen sesuai dengan perkiraan Bank Indonesia.
Menurut dia, rendahnya inflasi pada 2018 seiring dengan keberhasilan pemerintah mengontrol harga-harga komoditas yang diatur
(administred price). Harga pangan yang bergejolak juga lebih rendah pada 2018 dibanding 2018.
"Harga BBM tidak naik sehingga dari sisi transportasi tidak ada yang disebabkan
cost fuel inflation lebih karena
demand yang meningkat," terang Faisal.
(sah/agi)