Jakarta, CNN Indonesia --
Kementerian Perindustrian memperkirakan industri
manufaktur akan tumbuh 5,4 persen pada 2019. Sejumlah subsektor yang diproyeksi tumbuh tinggi antara lain, industri makanan dan minuman, permesinan, tekstil dan pakaian jadi.
Subsektor lain yang akan berkembang pada tahun Babi Tanah ialah industri kulit, barang dari kulit, dan alas kaki, serta industri barang logam, komputer dan barang elektronika.
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto meyakini investasi di industri manufaktur akan tumbuh karena pemerintah telah merilis aturan terkait insentif pajak yang mencakup lebih banyak sektor. Hal itu tercantum dalam PMK 150/2018 tentang Fasilitas Pengurangan Pajak Penghasilan Badan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengimbau pelaku industri optimistis agar dapat mengambil peluang pada tahun politik 2019.
"Kita harus lebih optimistis, termasuk kepada para pelaku industri, supaya bisa mengambil peluang," kata Airlangga seperti dikutip Antara, Kamis (3/1).
Mantan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) itu mengatakan pemerintah terus berupaya memacu pengembangan industri manufaktur dengan mengoptimalkan produktivitas, terutama yang berorientasi ekspor.
Hal itu bertujuan mendorong daya saing di level global, seiring pelaksanaan peta jalan Revolusi Indonesia 4.0.
"Artinya, investor tidak perlu lagi menunggu, bahwa kondisi ekonomi dan politik Indonesia dinilai stabil. Ini kesempatan Indonesia untuk terus memacu investasi, ekspor, dan pengoptimalan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) di sektor industri," ungkapnya.
(antara/lav)