Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Keuangan
Sri Mulyani Indrawati menyebut berbagai proyek
infrastruktur di era Presiden
Joko Widodo (Jokowi) merupakan langkah pembangunan berkelanjutan dari pemerintahan sebelumnya yang dipimpin oleh Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Di zaman Pak SBY, sudah punya
blue print konektivitas, zaman Pak Jokowi itu hanya melanjutkan sebetulnya," ucap Sri Mulyani, Selasa (8/1).
Namun, lantaran proyek infrastruktur itu belum bisa direalisasikan di era SBY, maka pemerintahan Jokowi berusaha mewujudkan perencanaan yang sudah ada tersebut. Untuk itu, para menteri Kabinet Kerja segera merumuskan berbagai skema pembiayaan yang mungkin digunakan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mulai dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), hingga pembiayaan Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).
Pada tahun ini saja, setidaknya pemerintah mengalokasikan anggaran infrastruktur mencapai Rp415 triliun, atau meningkat dibanding tahun lalu yang sekitar Rp410 triliun.
"Termasuk dengan melibatkan
private sector (swasta), baik menggunakan
loan (pinjaman) maupun
equity financing (pinjaman modal). Itu semua dilakukan agar bisa menyukseskan prioritas nasional," terangnya.
Terlepas dari subjek penggagas rencana dan subjek yang merealisasikan, Ani menekankan pembangunan infrastruktur yang dilakukan oleh pemerintah dari masa ke masa bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi Tanah Air.
Selain itu, untuk mendorong daya saing Indonesia agar tidak tertinggal dari negara-negara lain. "Ini untuk kejar ketertinggalan dari sesama negara ASEAN, terutama ASEAN+5. Kalau Anda sering ke Singapura, Thailand, Malaysia, itu kami kalah," pungkasnya.
(uli/lav)