Jakarta, CNN Indonesia -- Pihak
Sriwijaya Air angkat suara atas keluhan anggota
SJ Travel Pass, program terbang sepuasnya milik perusahaan. Menurut manajemen, perusahaan tidak membatasi kursi bagi anggota yang telah membayar Rp12 juta untuk terbang selama satu tahun penuh tersebut.
"Menanggapi beberapa pertanyaan pelanggan mengenai kebijakan pembatasan kursi untuk member SJ Travel Pass, dengan ini diinformasikan bahwa hal tersebut tidak benar," ujar VP Corporate Secretary & Legal Sriwijaya Air Retri Maya kepada
CNNIndonesia.com, Kamis (10/1).
Retri berdalih kendala pemesanan yang dialami anggota SJ Travel Pass semata-mata karena perbaikan sistem yang dilakukan perusahaan guna meningkatkan pelayanan kepada seluruh pelanggan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebagai maskapai penerbangan yang berintegritas, melalui pemberitaan ini Sriwijaya Air
menyampaikan permohonan maafnya atas ketidaknyamanan yang dialami oleh para pelanggan, khususnya anggota SJ Travel Pass," kata Retri dalam keterangannya.
Ia menegaskan bahwa SJ Travel Pass masih dapat digunakan, bahkan pada saat peak season. Hal itu berlaku hingga masa keanggotaan berakhir pada 30 April 2019 nanti.
Dengan catatan, sambung dia, kursi pada penerbangan yang akan dipesan anggota masih tersedia. "Dan hanya bisa diperoleh 60 menit sebelum jadwal keberangkatan," imbuhnya.
Sebelumnya, anggota SJ Travel Pass ramai-ramai mengeluhkan layanan pemesanan tiket yang terkendala. Ali Akmal (34 tahun) mengaku selalu kehabisan tiket jika memesan lewat aplikasi khusus anggota. Namun, ketika ia mencoba mengecek tiket tanpa embel-embel anggota, kursi untuk tujuan dan jadwal penerbangan yang tersedia terpampang kosong.
Hal senada juga disampaikan Yulia Argentin (40 tahun). Ia dan teman-temannya sesama anggota SJ Travel Pass kehabisan tiket ketika memesan tiket beramai-ramai. Anehnya, 5 orang temannya terangkut, namun gagal untuk pemesanan tiket keenam dan seterusnya.
Ali dan Yulia mengeluhkan kendala pemesanan tiket sejak manajemen Sriwijaya Air mengirimkan email terkait kebijakan baru pengalokasian kursi terbang untuk anggota yang dibatasi dengan jumlah kuota.
Dalam email itu, yang ditunjukkan ke tim
CNNIndonesia.com, Sriwijaya Air beralasan pembatasan karena kondisi bisnis penerbangan yang kurang berpihak kepada semua perusahaan penerbangan.
Lebih rinci, email itu menyebut penerbangan dengan pesawat Boeing 737-800 atau Boeing 737-900 alokasi tempat duduk bagi anggota SJ Travel Pass sebanyak 75 kursi.
Untuk pesawat jenis Boeing 737-300 atau Boeing 737-500 alokasi tempat duduk bagi anggota SJ Travel Pass sebanyak 35 kursi. Sedangkan, penerbangan dengan tipe pesawat ATR 72-600 alokasi tempat duduk bagi anggota SJ Travel Pass sebanyak 15 kursi.
Sejak pembatasan tersebut, anggota SJ Travel Pass makin sulit mendapatkan tiket. Puncaknya pada 5 Desember 2018, mereka sering kehabisan tiket. Kondisi tersebut terjadi untuk semua rute, baik di Jawa maupun di luar Jawa, termasuk untuk semua jadwal penerbangan baik pada hari kerja maupun hari libur panjang.
(ulf/bir)