Jakarta, CNN Indonesia -- Perusahaan asal
Thailand, PT
Central Retail Indonesia mengakui pertumbuhan kinerja
gerai ritel Central Department Store
Neo Soho di kawasan Grogol, Jakarta Barat, tak pernah mencapai ekspektasi manajemen sejak awal beroperasi.
Dias Wisnu Wardana, Public Relations Department Manager Central Retail Indonesia menjelaskan jumlah konsumen di Central Neo Soho tak seberapa dibanding konsumen gerai Central di Grand Indonesia. Walhasil, jumlah keuntungan gerai di Jakarta Barat itupun tak pernah melampaui gerai di Jakarta Pusat.
"Bisa dibilang jumlah pasar di Central Pusat dan Jakarta Barat berbeda, sehingga pertumbuhan tidak sesuai ekspektasi kami," tutur Dimas kepada
CNNIndonesia.com, Selasa (15/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terlebih, imbuh dia, Neo Soho merupakan mal baru yang masih perlu beradaptasi. Berbeda dengan Grand Indonesia, mal tersebut sudah lebih dulu dibangun di pusat ibu kota dan dikenal pengunjung.
"Neo Soho terbilang mal baru juga walaupun masih di bawah manajemen Central Park," terang Dimas.
Meski omzet yang diraih Central di Neo Soho tak pernah sesuai ekspektasi, tapi Dimas mengklaim kinerjanya selalu tumbuh setiap tahun. Namun, Dimas enggan menyebut jumlah pastinya.
"Untuk pengunjung juga selalu bertambah," tutur Dimas.
Sementara itu, Dimas menyebut Central di Grand Indonesia kerap membukukan kinerja signifikan. Bahkan, keuntungannya juga hampir selalu melebihi ekspektasi manajemen.
"Kalau pusat karena kan mal-nya juga sudah lebih mapan," tegas Dimas.
Merespons realita tersebut, manajemen memutuskan membubarkan Central di Neo Soho pada 19 Februari mendatang. Sebelum resmi ditutup, pengunjung dimanjakan dengan diskon besar-besaran hingga 90 persen sejak 14 Januari-17 Februari.
Nantinya, seluruh karyawan yang dipekerjakan oleh Central Retail Indonesia akan dipindahkan ke Central Grand Indonesia. Dimas menyebut perusahaan masih menghitung jumlah karyawan yang berada di bawah Central Retail Indonesia langsung.
"Karena ada juga yang dipekerjakan oleh
supplier, jadi kami harus memastikan hal tersebut dulu," terang Dimas.
(aud/lav)