Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (
IHSG) berpotensi kembali menguat pada perdagangan Jumat (18/1). Pelaku pasar diperkirakan bakal merespons positif keputusan
Bank Indonesia dalam mempertahankan suku bunga acuannya di level 6 persen.
Analis Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan keputusan BI menahan bunga acuan dapat diartikan bahwa kondisi ekonomi masih cukup baik. Untuk itu, bank sentral menilai tak perlu ada perubahan kebijakan.
"Suku bunga acuan tidak berubah menunjukkan saat ini kondisi perekonomian masih berada dalam kondisi yang cukup stabil," kata William melalui risetnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apalagi, kestabilan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) juga cukup terjaga di area Rp14 ribu-Rp14.100 per dolar AS. Belum lagi, pelaku pasar asing terus menancapkan modalnya di pasar saham Indonesia.
"Hari ini IHSG berpotensi bergerak di zona hijau, rentang pergerakan hari ini 6.226-6.542," ucap William.
Kendati demikian, menurut dia, pelaku pasar patut mewaspadai potensi pembalikan arah indeks akhir pekan ini. Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper Jordan melihat sejumlah investor akan menarik dananya untuk merealisasikan keuntungan usai IHSG cetak rekor beberapa hari terakhir.
"IHSG diprediksi melemah,
support 6.383-6.403
resistance 6.450-6.477," papar Dennies dalam risetnya.
Pada perdagangan kemarin, IHSG ditutup di level 6.423. Pelaku pasar asing kembali tercatat beli bersih atau
net buy di pasar reguler sebesar Rp1,69 triliun.
Kondisi ini seiring dengan pergerakan bursa saham Wall Street tadi malam. Tiga indeks utamanya tampak menguat, yakni Dow Jones naik 0,67 persen, S&P 0,76 persen, dan Nasdaq Composite 0,71 persen.
(agi)