Modal Asing dan Rupiah Diramal Bikin IHSG Betah di Zona Hijau

CNN Indonesia
Senin, 28 Jan 2019 08:23 WIB
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan menguat awal pekan ini, Senin (28/1). Sentimen positif masih ditopang oleh aliran modal asing dan rupiah.
Ilustrasi. (CNN Indonesia/Hesti Rika).
Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan menguat awal pekan ini, Senin (28/1). Sentimen positif masih ditopang oleh aliran modal asing (capital inflow) dan rupiah.

Analis Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan pelaku pasar asing mencatatkan beli bersih atau net buy sejak awal tahun hingga akhir pekan lalu, Jumat (25/1). Artinya, jumlah dana yang masuk lebih banyak dibandingkan dengan aksi jual oleh investor asing.

"Ini didukung oleh faktor kondisi fundamental perekonomian yang masih relatif stabil," papar William dalam risetnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), pelaku pasar asing membukukan beli bersih sejak awal tahun hingga 28 Januari ini sebesar Rp10,8 triliun. Namun, khusus Jumat kemarin asing banyak melakukan aksi jual sehingga tercatat jual bersih atau net sell sebesar Rp177,48 miliar.

Lalu, RTI Infokom mencatat rupiah pada pekan lalu bergerak di level Rp14.085 per dolar Amerika Serikat (AS). Sepanjang pekan lalu, rupiah berada di area Rp14.000-Rp14.100 per dolar AS.

"Pergerakan IHSG mengawali pekan terakhir di bulan pertama tahun 2019 masih menunjukkan pola penguatan yang terlihat masih akan berlanjut," jelas William.


William meramalkan IHSG bisa menginjakkan kaki di area 6.542 sebagai level resistance-nya. Sementara, untuk batas bawah atau support-nya di level 6.318.

Adapun, Kepala Riset Paramitra Alfa Sekuritas Kevin Juido melihat dalam satu pekan ini IHSG akan menguat dalam rentang terbatas seperti pekan lalu. Terlebih, pada awal pekan ini indeks masih minim sentimen.

"Sentimen baru ada pada akhir pekan dari inflasi dan pengumuman kebijakan The Fed," tutur Kevin.


Ia mengatakan Badan Pusat Statistik (BPS) akan mempublikasikan tingkat inflasi Januari 2019 pada 1 Februari 2019. Kemudian, bank sentral AS akan memberikan kebijakan baru mengenai suku bunga acuan.

"Jadi IHSG sepanjang pekan mungkin bergerak sideways cenderung menguat," ujar Kevin.

Kevin memprediksi sepanjang pekan ini IHSG berada dalam kisaran 6.400 sampai 6.578. Bila IHSG tembus ke level resistance-nya, maka indeks bakal menguat 1,48 persen dibandingkan dengan pekan lalu yang berakhir di level 6.482.

Sekadar informasi, IHSG sepanjang pekan lalu naik 0,54 persen. Hal itu seiring dengan nilai kapitalisasi pasar BEI yang juga meningkat 0,56 persen menjadi Rp7.358 triliun. (aud/lav)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER