China Akan Percepat Kebijakan Pembatasan Investasi Asing

CNN Indonesia
Rabu, 30 Jan 2019 12:24 WIB
Parlemen China akan memberikan suaranya mengenai kebijakan pelonggaran investasi asing pada Maret 2019. Diperkirakan uu itu akan selesai lebih cepat.
Ilustrasi. (AP Photo/Andy Wong).
Jakarta, CNN Indonesia -- Parlemen China akan memberikan suaranya mengenai kebijakan pelonggaran investasi asing pada Maret 2019 mendatang. Kebijakan yang akan dituangkan dalam undang-undang (UU) itu diperkirakan bisa selesai lebih cepat.

Seperti dilansir Reuters, Rabu (30/1), dalam susunan jadwal, parlemen bakal bergegas, mengingat urgensinya demi memenuhi tuntutan Amerika Serikat (AS) untuk mengurangi tekanan 'gencatan' perang dagang antar kedua negara.

Keputusan untuk mempercepat penyelesaian kebijakan pelonggaran investasi asing itu sendiri muncul setelah NPC melakukan peninjauan kedua. Draf pertama UU tersebut diserahkan pada 23 Desember lalu dan akan diuji publik pada 24 Februari nanti.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Kebijakan itu akan memuat larangan transfer teknologi secara paksa, termasuk campur tangan pemerintah dalam praktik bisnis asing.

Diketahui Presiden AS Donald Trump menuding China melakukan pencurian kekayaan intelektual dan memaksa transfer teknologi, yang kemudian memicu AS menabuh genderang perang dagang. Pun demikian, China berulang kali membantah tuduhan itu.

Rencananya, Trump segera menggelar pertemuan dua hari dengan Presiden China Xi Jinping di Washington. Pertemuan keduanya merupakan diskusi tingkat tertinggi sejak Trump dan Xi menyetujui gencatan perang dagang 90 hari usai pertemuan Desember 2018 lalu.


Menteri Kehakiman Fu Zhenghua mengakui memang ada kebutuhan mendesak agar UU tersebut disahkan. "Karena, UU saat ini hampir tidak bisa mengejar perubahan persyaratan dalam membangun sistem baru ekonomi terbuka," ujarnya.

UU terbaru ini akan menggantikan tiga UU yang ada sebelumnya yang mengatur usaha patungan dan perusahaan yang sepenuhnya dimiliki asing. (reuters/bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER