Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo (
Jokowi) menyatakan petambak
udang jenis vaname di tambak Muara Gembong, Bekasi, bisa mengantongi keuntungan hingga lebih dari Rp120 juta per hektare saat masa panen.
Hal tersebut disampaikan Jokowi usai melihat langsung panen raya di tambak warga yang mengikuti program Perhutanan Sosial di Desa Pantai Bakti, Kecamatan Muara Gembong, Bekasi, Jawa Barat tersebut, Rabu (30/1). Kepala Negara menyebutkan petambak udang vaname di wilayah tersebut bisa menghasilkan 5 ton saat panen raya.
Jokowi menjelaskan para petambak harus mengeluarkan modal awal sekitar Rp180 juta untuk setiap hektare. Sementara itu, petambak bisa mengantongi uang sekitar Rp310 sampai Rp320 juta saat panen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Artinya ada margin keuntungan sekali panen itu Rp120 jutaan kurang lebih. Ini kan duit gede banget," ujarnya.
Lebih lanjut, Jokowi menyatakan tak menutup kemungkinan hasil panen udang vaname ini diekspor. Calon presiden petahana itu mengklaim banyak negara yang sudah berminat membeli udang-udang tersebut.
"Untuk dalam negeri dan ekspor, tapi permintaan ekspor nanti. Banyak, hampir semua negara minta," kata dia.
Jokowi mengatakan para petambak tersebut sempat gagal panen pada Februari 2018. Para petambak udang menabur benih pada November 2017. Saat itu Jokowi juga datang meninjau penyebaran benih.
Namun, kata Jokowi, para petani kembali menabur benih, setelah gagal panen pada percobaan pertama. Menurutnya pada percobaan kedua itu para petani hanya bisa memanen udang vaname sebanyak 2 ton.
"Yang ketiga ini diperkirakan nanti akan dapat kira-kira 5 ton. Itu sudah pada posisi yang normal," kata Jokowi di lokasi.
Jokowi menyatakan tak mudah dalam membudidayakan udang jenis vaname karena tantangan lingkungan, suhu, dan oksigen. Untuk itu, Mantan wali kota Solo tersebut meminta para petambak memperhatikan ketiga persoalan tersebut.
"Coba tanya, nungguin sehari berapa jam? 24 jam untuk udang itu. Dari KKP juga 24 jam nungguin di sini," ujarnya.
Menurut Jokowi, sampai saat ini baru sekitar 11 ribu hektare lahan yang dimanfaatkan warga untuk tambak udang. Pemerintah setidaknya telah menyiapkan sekitar 80,9 ribu hektare lahan.
Jokowi mengatakan pemerintah tak akan tergesa-gesa mendorong petani memperluas lahan garapan. Mantan gubernur DKI Jakarta itu ingin pengembangan budidaya udang vaname di Muara Gembong dilakukan bertahap.
"Memperluasnya pun tidak tergesa-gesa. Tapi sekarang sudah ada contoh yang konkret, contoh sebuah keberhasilan dari kegagalan," kata dia.
Jokowi pernah meninjau lokasi tambak tersebut pada November 2017 lalu. Saat itu Jokowi ikut menebar benih udang di tambak milik masyarakat yang mengikuti program perhutanan sosial.
Ada sekitar 33 kepala keluarga yang ikut program tersebut dengan total luas lahan sekitar 80,9 hektare.
(fra/lav)