Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Keuangan
Sri Mulyani mengkritik penyerapan anggaran Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi (
Kemenpan-RB) yang hanya 85 persen. Realisasi itu di bawah rerata nasional yang sebesar 94 persen.
"Saya berharap Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi bisa merealisasikan belanja lebih baik lagi," ucap Sri Mulyani, Kamis (31/1).
Pada 2018, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi mendapatkan alokasi anggaran sekitar Rp300 miliar. Tahun ini, angkanya masih sama seperti 2018 lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kendati berharap kementerian tersebut bisa menyerap anggaran lebih besar, tapi Sri Mulyani tak sepenuhnya menyalahkan jika memang alasannya karena efisiensi. "Tapi saya senang kalau ini efisiensi, jadi tidak perlu dibelanjakan," sambung Sri Mulyani.
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Syafruddin menegaskan kecilnya penyerapan anggaran karena pihaknya memang melakukan efisiensi. Jadi, realisasi tersebut bukan sebuah persoalan.
"Ya penyerapan anggaran kami perbaiki tapi itu efisien juga menjadi sebuah keharusan. Tapi ini bukan masalah, ini efisiensi," terang Syafruddin.
Syafruddin menjelaskan sepanjang tahun lalu pihaknya berhasil melakukan efisiensi sebesar Rp65,1 triliun. Hal itu dilakukan melalui evaluasi penerapan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (SAKIP) pada 25 provinsi dan 217 kabupaten/kota.
Ia mengatakan upaya efisiensi masih akan terus dilakukan tahun ini. Namun, Syafruddin enggan membocorkan dampaknya bagi penyerapan anggaran tahun ini.
"Kami kan kementerian yang slim jadi tidak terlalu menghamburkan anggaran," tegas Syafruddin.
(aud/lav)