Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman
Luhut Binsar Panjaitan meminta PT Perusahaan Gas Negara Tbk atau
PGN untuk berkontribusi dalam pengembangan bahan bakar minyak (
BBM) berbasis kelapa sawit pada 2020.
Luhut mengklaim proyek ini membutuhkan PGN sebagai penyalur gas dalam proses pengembangan minyak solar ramah lingkungan atau
green diesel, meski tak merinci peran PGN lebih lanjut. Ia berharap percobaan pengembangan BBM berbasis kelapa sawit ini sudah bisa dilakukan tahun depan demi menciptakan iklim BBM ramah lingkungan.
"Kami rapat dengan PGN itu kelanjutan mengenai
green diesel. Jadi bagaimana mengkonversi minyak kelapa sawit untuk
green diesel," tutur Luhut, Senin (4/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia meminta seluruh pihak terkait, seperti PT Pertamina (Persero) dan Badan Penelitian dan Pengkajian Teknologi (BPPT) bekerja sama untuk merealisasikan pengembangan BBM ramah lingkungan. Nantinya, masing-masing pihak akan membuat kelompok kerja untuk memaparkan rencana perusahaan lebih rinci.
"Dalam kelompok kerja ditentukan berapa biayanya, ini kan harga kelapa sawit misalnya berapa, jadi mereka kerja dulu dalam dua minggu ini," ucap Luhut.
Secara terpisah, Direktur Utama PGN Gigih Prakoso mengatakan pihaknya siap menyalurkan gas untuk mengembangkan
green diesel. Namun, ia menanti komitmen pemerintah terkait jumlah pasokan kelapa sawit dan harga komoditas tersebut.
"Tadi makanya kami menindaklanjuti, kami akan coba membuat kajian keekonomiannya," ujar Gigih.
Menurut Gagah, jumlah minyak kelapa sawit yang bisa diolah untuk green diesel sebanyak 9-12 juta ton. Namun, ia belum bisa membeberkan jumlah gas yang bisa dihasilkan dari komoditas kelapa sawit yang diolahnya tersebut.
"Lagi kami hitung," pungkas Gigih.
(aud/lav)