Jakarta, CNN Indonesia -- PT
Pertamina (Persero) mengakui ada
monopoli dalam penjualan
avtur di dalam negeri. Direktur Pertamina Nicke Widyawati mengatakan saat ini perusahaannya memang menjadi satu-satunya penjual avtur di dalam negeri.
Tapi, ia tak tahu kenapa hanya Pertamina yang menjual avtur. Pasalnya, secara aturan tidak ada satu larangan pun bagi pihak selain Pertamina untuk ikut bisnis avtur di dalam negeri.
Nicke juga mengatakan Pertamina menjalankan bisnis avtur sesuai dengan aturan yang ditetapkan, termasuk dalam membangun depot pengisian pesawat udara sendiri di bandara. Saat ini Pertamina membangun dan memiliki 67 depot pengisian pesawat udara di seluruh Indonesia dengan standar keamanan yang baik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saat ini memang hanya Pertamina yang siap, karena kami yang membangun," katanya seperti dikutip dari Antara, Minggu (17/2).
Isu mengenai monopoli mengemuka setelah sejumlah kalangan mengeluhkan harga tiket pesawat belakangan ini yang dinilai mahal. Maskapai penerbangan beberapa waktu lalu menyatakan tarif mahal tiket pesawat terjadi mengikuti harga avtur.
Untuk menjawab keluhan masyarakat tersebut, Presiden Jokowi pekan lalu meminta Pertamina untuk menurunkan harga avtur. Ia menyebut Pertamina telah memonopoli harga avtur.
Jokowi mengatakan akan mengundang pimpinan Pertamina untuk memintanya menurunkan harga avtur. "Pilihannya hanya satu, harga (avtur) bisa sama dengan harga internasional tidak. Kalau tidak bisa, saya akan masukkan kompetitor lain, sehingga terjadi kompetisi. Karena ini memang mengganggu sekali," katanya.
Jokowi mengatakan banyak distributor avtur yang siap menyaingi dominasi Pertamina bila mereka tak mau mematok harga avtur yang kompetitif.
Nicke mengatakan tidak risau jika ada perusahaan lain yang ingin masuk ke dalam bisnis penjualan avtur. Menurutnya, bisnis avtur di dalam negeri sudah diatur dalam peraturan Kementerian ESDM.
Dalam aturan tersebut, Kementerian ESDM memberikan keleluasaan bagi pihak mana pun yang ingin masuk dalam bisnis avtur asalkan memiliki izin dan memenuhi syarat yang telah ditentukan.
"Bagi kami Pertamina, tidak masalah. Justru ini menjadi tantangan untuk menunjukkan kesiapan kami. Tidak apa-apa karena dunia ini berubah," kata Nicke.
(antara/agt)