Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah telah menyetujui
ekspor 84 kargo gas alam cair (
LNG) ke Singapura. Penjualan dilakukan untuk menyerap kelebihan pasokan
gas dalam negeri.
"Pak Menteri (Menteri ESDM Ignatius Jonan) sudah tanda tangan (persetujuan penjualan) Jumat (1/3) kemarin," ujar Direktur Jenderal Minyak dan Gas (Migas) Kementerian ESDM Djoko Siswanto saat menghadiri Indonesia-US-Japan LNG Workshop di Hotel Pullman Thamrin, Selasa (5/3).
Djoko mengungkapkan gas alam cair tersebut rencananya akan berasal dari kilang LNG Tangguh Train 3. Persetujuan diberikan sesuai permintaan British Petroleum (BP) sesuai hasil lelang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagai catatan, BP melalui anak usahanya BP Berau Ltd merupakan operator kilang LNG Tangguh Train 3. Djoko mengatakan 84 ekspor kargo LNG tersebut, sebanyak empat di antaranya akan dikirim pada 2020.
Sementara itu, 80 kargo sisanya akan dikirim selama periode 2021 - 2025 atau 16 kargo per tahun. Djoko mengungkapkan jika tidak segera disetujui perusahaan harus melelang ulang.
Padahal, harga penjualan yang diterima bagus. "Kalau Jumat kemarin tidak ditandatangan, lelang batal dan harus dilelang lagi. Padahal, harganya dapat bagus 12,33 persen harga acuan minyak Jepang (
Japan Crude Cocktail/JCC)," ujarnya.
Hingga 2025, pemerintah memperkirakan Indonesia masih akan kelebihan pasokan gas. Djoko menyebutkan pemerintah masih mencari pembeli untuk 40 kargo gas yang belum terjual.
(sfr/agt/agt)