BP Batam Diminta Tingkatkan Investasi Data Center dan Jasa

CNN Indonesia
Selasa, 05 Mar 2019 23:02 WIB
Menko Perekonomian Darmin Nasution ingin BP Batam bisa menjaring lebih banyak investasi di bidang jasa, termasuk data center.
Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution. (Dok. Sekretariat Kabinet)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution ingin Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam (BP Batam) bisa menjaring lebih banyak investasi di bidang jasa.

Hal ini diungkapkan Kepala BP Batam Edy Putra Irawady usai rapat bersama Darmin di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian pada Selasa (5/3).

Menurut dia, Menko Darmin meminta BP Batam bisa menjaring investasi jasa karena cocok dengan kebijakan pusat data (data center) yang tengah disiapkan oleh pemerintah. Data center sangat tepat bila dikoordinasikan dengan perusahaan di sektor jasa perbankan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Apalagi kami punya data center terbaik, artinya mendapat legitimasi dari negara lain bahwa Batam adalah data center terbaik. Makanya kata Pak Darmin, ya sudah tolong dikembangkan," ujar Edy usai rapat.


Menurut Edy, BP Batam diminta menjaring investasi di bidang jasa karena dianggap memberi nilai tambah bagi sektor industri dan perekonomian Tanah Air.

Selain itu, investasi di bidang jasa juga cocok dengan konsep Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang ditawarkan oleh Batam.

"Diarahkan Pak Darmin, misalnya logistik, jasa keuangan, jasa kesehatan, jasa pendidikan, jasa pelayanan, itu semua bisa masuk ke KEK," ucap Edy.

BP Batam juga tetap akan memberi kesempatan investasi bagi seluruh sektor industri, termasuk yang berorientasi ekspor.


Pasalnya, Batam tak hanya menawarkan kesempatan investasi berskema KEK, namun juga zona perdagangan bebas (Free Trade Zone/FTZ).

"FTZ bisa untuk orientasi ekspor dan kami juga butuh industri yang bisa jadi subtitusi impor," terangnya.

[Gambas:Video CNN]

Menurut Edy, atas permintaan Darmin tersebut, BP Batam sudah sempat berkomunikasi dengan calon investor terdekat, yaitu dari Singapura agar kian tertarik menanamkan modal ke Indonesia. Namun, ia belum bisa menjabarkan hasil lebih lanjut dari komunikasi tersebut.

"Kemarin saya sudah ke Singapura, kami meyakinkan bahwa kegiatan investasi itu akan abadi, siapapun pemimpinnya. Ini untuk memberikan trust (kepercayaan)," pungkasnya.

(uli/lav)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER