Jakarta, CNN Indonesia -- Interkoneksi
pelabuhan barang antara Kota Fuqing, Fujian,
China, dengan Semarang, Jawa Tengah, diperkirakan terlaksana pada September 2019 mendatang. Interkoneksi pelabuhan tersebut dinilai bakal mendorong kelancaran lalu lintas
perdagangan China dan RI.
Kawasan industri di Kota Fuqing berdiri di atas lahan seluas 1.000 hektare (ha). Di sana, terdapat pelabuhan laut dalam untuk memudahkan kapal-kapal besar melakukan bongkar muat barang.
"Kawasan tersebut dibangun dan dikelola bersama oleh konsorsium. Perusahaan asal Indonesia memiliki saham mayoritas di konsorsium tersebut," ujar Duta Besar RI untuk China Djauhari Oratmangun, seperti dilansir Antara, Rabu (6/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, Djauhari telah menemui penguasa Kota Fuqing Wang Jin Zu dan jajarannya, termasuk juga para pengusaha asal Indonesia.
Dalam kesempatan itu ia melihat pembangunan tahap pertama di atas lahan seluas 1.000 ha. Diperkirakan operasinya bisa dimulai pada September 2019.
Selanjutnya, dalam lima tahun ke depan, kawasan itu akan diperluas menjadi 20.000 ha. "Kalau melihat kondisi pelabuhan di laut dalam di lokasi yang strategis, maka kawasan industri ini akan menjadi penting bagi komoditas ekspor dari Indonesia," kata Djauhari.
Ia menjelaskan ada 83 negara yang akan tergabung dalam kawasan industri di Kota Fuqing, namun demikian Indonesia bakal mendapatkan prioritas utama.
"Untuk memaksimalkan jalur perdagangan ini, konsorsium perusahaan Indonesia juga telah menyiapkan ratusan ha lahan di Semarang," terang dia.
Kalau kawasan industri di Kota Fuqing dan Semarang sudah terwujud, maka akan berdampak signifikan bagi peningkatan volume ekspor barang-barang Indonesia, bahkan berpotensi menarik lebih banyak perusahaan China untuk berinvestasi di Indonesia.
[Gambas:Video CNN] (antara/bir)