BI: Tiket Pesawat Masih Sumbang Inflasi Maret 0,14 Persen

CNN Indonesia

Jumat, 29 Mar 2019 15:35 WIB

Bank Indonesia memperkirakan tarif tiket penerbangan yang tinggi masih akan menjadi salah satu penyumbang inflasi pada Maret 2019, meski porsinya semakin kecil. — Deputi Gubernur Bank Indonesia Dody Budi Waluyo memperkirakan tarif tiket penerbangan yang tinggi masih akan menjadi salah satu penyumbang inflasi pada Maret 2019, meski porsinya semakin kecil. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono).

Jakarta, CNN Indonesia -- Bank Indonesia (BI) memperkirakan tarif tiket penerbangan yang tinggi masih akan menjadi salah satu penyumbang inflasi pada Maret 2019, meski porsinya semakin kecil.

"Kontribusi angkutan udara semakin kecil (terhadap inflasi) yaitu (inflasi) sekitar 0,02 persen," ujar Deputi Gubernur BI Dody Budi Waluyo di kompleks BI, Jumat (29/3).

Berdasarkan survei pada pekan keempat, BI memprediksi tingkat harga pada Maret 2019 akan mengalami inflasi sebesar 0,14 persen secara bulanan atau 2,51 persen secara tahunan. Artinya, sejak awal tahun, inflasi masih terjaga sebesar 0,39 persen.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tingkat inflasi tersebut, lanjut Dody, bisa dibilang kecil. Sebagai pembanding, pada Maret 2018, inflasi bulanan tercatat 0,2 persen.

Lihat juga:

BI Catat Aliran Modal Asing Tembus Rp90 Triliun

"Inflasi (Maret 2019) masih sangat baik. Artinya, stabilitas harga itu semakin memperkuat kita dari sisi domestik itu relatif terjaga," ujarnya.

Selain angkutan udara, penyumbang inflasi pada Maret 2019 antara lain berasal dari bawang merah sebesar 0,13 persen, bawang putih 0,04 persen, cabai rawit 0,01 persen, dan air minum kemasan 0,01 persen.

Sementara itu, sejumlah komoditas menyumbang deflasi di antaranya daging ayam ras sebesar -0,06 persen, dan telur ayam ras -0,02 persen. Selanjutnya, deflasi beras, wortel, dan bensin masing-masing sebesar -0,01 persen.

Selanjutnya, BI masih meyakini target inflasi tahun ini sebesar 3,5 plus minus 1 persen akan tercapai.