Ekonomi Pulih, Indeks Saham China Melesat ke Level Tertinggi

CNN Indonesia
Senin, 01 Apr 2019 16:11 WIB
Saham China melonjak bersama dengan Shanghai Composite Index mencapai level tertinggi dalam 10 bulan pada perdagangan Senin (1/4).
Ilustrasi indeks saham. (REUTERS/Brendan McDermid).
Jakarta, CNN Indonesia -- Saham China melonjak bersama dengan Shanghai Composite Index mencapai level tertinggi dalam 10 bulan pada perdagangan Senin (1/4). Harga saham blue-chip bahkan menyentuh level puncak sejak satu tahun terakhir, dipicu sinyal pemulihan ekonomi dan kemajuan negosiasi perdagangan antara China dan Amerika Serikat (AS).

Shanghai Composite Index ditutup naik 2,6 persen pada 3.170, titik tertinggi sejak Mei 2018. Indeks CSI300 blue-chip naik 2,6 persen menjadi 3.973, level yang tidak pernah tercapai sejak Maret 2018.

Volume perdagangan di indeks Shanghai juga mencapai level tertinggi dalam hampir tiga pekan, dengan transaksi 46,61 miliar saham di bursa Shanghai. Padahal, volume pada sesi sebelumnya hanya 37,51 miliar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Aktivitas pabrik di China tumbuh tak terduga untuk pertama kalinya dalam empat bulan pada periode Maret 2019. Survei resmi dan swasta menunjukkan langkah-langkah stimulus yang dilakukan pemerintah mungkin mulai berjalan.

Temuan survei swasta menunjukkan bahwa perusahaan manufaktur mempekerjakan karyawan pada Maret untuk pertama kalinya dalam lebih dari empat tahun, membalikkan kondisi pemutusan hubungan kerja tanpa henti sejak Oktober 2013.

Analis Huatai Securities mengungkapkan, meskipun data terakhir menunjukkan permintaan pulih, namun masih butuh waktu untuk menetapkan bahwa stimulus pemerintah akan berkelanjutan.

"Kami percaya kuartal kedua akan menjadi periode pengawasan untuk dampak kebijakan kontra-siklus," ungkap para analis dalam sebuah catatan seperti dikutip Reuters, Senin (1/4).


Minggu (31/3), Dewan Negara China mengatakan pemerintah akan terus menangguhkan tarif tambahan pada kendaraan dan suku cadang AS setelah 1 April 2019. Hal itu merupakan sinyal positif menyusul keputusan AS untuk menunda kenaikan tarif impor China.

Berita tersebut muncul tak lama sebelum Wakil Perdana Menteri China Liu He menjadwalkan kunjungan ke Washington untuk melanjutkan pembicaraan perdagangan pekan ini.

Saham real estate menguat 3,4 persen setelah jajak pendapat Reuters menunjukkan harga properti di China diperkirakan meningkat lebih tinggi dari yang diperkirakan tahun ini. Hal itu dipicu kebijakan China yang mendesak bank untuk meningkatkan pinjaman dan menurunkan suku bunga guna mendorong pertumbuhan.

"Ekuitas China memimpin pergerakan indeks global dan menunjukkan revisi ke bawah tertahan. Indeks berada di jalur untuk kembali ke revisi positif," ungkap analis di Morgan Stanley.


Sub-indeks keuangan CSI300 naik 2 persen, sektor bahan pokok konsumen naik 1,7 persen, sementara saham layanan kesehatan naik 2,2 persen. Indeks Shenzhen yang lebih kecil berakhir di level 3,6 persen, dan papan indeks ChiNext Composite lebih tinggi hampir 4 persen. (reuters/lav)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER