Pemerintah Tak akan Turunkan Bunga KUR di Bawah 7 Persen

CNN Indonesia
Jumat, 05 Apr 2019 06:24 WIB
Pemerintah menyatakan tidak akan menurunkan bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR) sampai ke level di bawah 7 persen karena takut akan memberatkan pernbankan.
Ilustrasi kredit. (REUTERS/Willy Kurniawan)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mengatakan suku bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR) tahun ini akan tetap dipertahankan di level 7 persen. Menurut mereka bunga kredit tersebut sudah ringan.

Deputi Bidang Ekonomi Makro dan Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Iskandar Simorangkir menjelaskan jika pemerintah kembali menurunkan suku bunga KUR tahun ini, justru langkah tersebut akan memberatkan perbankan. Penurunan bunga kredit akan membuat biaya dana (cost of fund) yang harus dikeluarkan bank tidaklah kecil.

"Kalau (suku bunga) peluang turun kecil, kalau naikin suku bunga ya tidak," kata Iskandar, Kamis (4/4).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal ini tetap berlaku meski Bank Indonesia (BI) nantinya menahan suku bunga acuan di level 6 persen sampai akhir tahun ini. Ia menyebut porsi bunga yang didapat perbankan dari penyaluran KUR sudah tepat.

"Total yang didapat perbankan itu 17,5 persen untuk KUR mikro dan KUR kecil 12,5 persen," katanya.


Namun, sebagian pembayaran bunga itu disubsidi oleh pemerintah. Rinciannya, untuk KUR mikro disubsidi sebesar 10,5 persen dan KUR kecil 5,5 persen.

"Nah kalau diturunkan kasihan bank yang menyalurkan KUR kecil, kan hanya 12,5 persen bunganya," tutur Iskandar.

Informasi saja, pemerintah sudah tiga kali menurunkan suku bunga KUR untuk nasabah. Penurunan pertama dilakukan pada 2015. Saat itu, bunga KUR ditetapkan sebesar 12 persen turun dari sebelumnya yang 22 persen.

Penurunan kedua, dilakukan pemerintah dari 12 persen menjadi menjadi 9 persen pada 2016 sampai 2017. Penurunan ketiga, dari 9 persen menjadi 7 persen dilakukan pada 2018 sampai sekarang.


"Dengan penurunan ke 7 persen ini permintaan jadi luar biasa. Berarti harga keseimbangan sebelumnya terlalu tingi," ucapnya.

Bila dilihat, total penyaluran KUR subsidi sejak 2015 sampai 2018 memang terus meningkat. Rinciannya, pada 2015 hanya sebesar Rp22,75 triliun, lalu 2016 sebesar Rp94,4 triliun, kemudian naik lagi pada 2017 menjadi Rp96,7 triliun, dan 2018 lalu Rp120 triliun.

Tahun ini, pemerintah menargetkan dapat mengucurkan KUR subsidi sebesar Rp139,01 triliun. Pada Januari-Februari 2019, realisasi penyaluran KUR tersebut sudah mencapai Rp23,15 triliun atau 17 persen dari target.

(aud/agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER