Mendikbud Minta Tambah Rp27 T agar Lulusan SMK Tak 'Nganggur'

CNN Indonesia
Senin, 22 Apr 2019 18:23 WIB
Mendikbud Muhadjir Effendy meminta tambahan anggaran Rp27 triliun di APBN 2020 untuk memperbaiki mutu SMK supaya lulusannya tidak banyak menganggur.
Dua siswa mencoba Mobil Purwarupa yang diberi nama Sky Jeep V-150. Mobil itu kreasi anak SMK. (ANTARA FOTO/Agus Bebeng).
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy mengaku telah mengajukan usulan anggaran tambahan senilai Rp27 triliun pada pagu indikatif Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2020. Usulan anggaran tersebut akan digunakan untuk merevitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang ada di seluruh daerah.

"Kami ajukan termasuk untuk penguatan pendidikan karakter senilai Rp27 triliun tambahannya," ucap Muhadjir di Kompleks Istana Kepresidenan, Senin (22/4).

Muhadjir menjelaskan anggaran tambahan tersebut penting lantaran lulusan SMK menjadi menjadi penyumbang pengangguran yang cukup tinggi di Indonesia. Pengangguran tersebut terjadi karena keterampilan lulusan SMK dengan kebutuhan industri di tanah air selama ini banyak tidak cocok.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih lanjut, ketidakcocokan itu memunculkan keterbatasan lapangan kerja bagi lulusan SMK. "Anak-anak (SMK) sudah dilatih dengan keterampilan khusus, tapi ketrampilannya ini tidak tersedia lapangan kerjanya, termasuk ada miss match bagi lulusan SMK yang belum terkena revitalisasi," jelasnya.


Untuk itu, ia mengatakan usulan anggaran tambahan untuk revitalisasi SMK ini penting. Menurutnya, program revitalisasi SMK ini sejalan dengan tema pembangunan pemerintah sejak tahun ini dan di masa akan datang; perbaikan kualitas sumber daya manusia (SDM).

Bahkan, ia mengatakan program revitalisasi ini sejatinya merupakan instruksi Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang sudah dituangkan dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan dalam Rangka Peningkatan Kualitas dan Daya Saing Sumber Daya Manusia Indonesia.

"Dengan Inpres ini, sebelumnya (anggaran) masih diambil dari anggaran yang sudah ada, tapi sekarang lebih kami fokuskan," katanya.

Kendati begitu, Muhadjir masih enggan merinci total keseluruhan pagu indikatif APBN 2020 bagi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

[Gambas:Video CNN] (uli/agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER