Prabowo Pakai 'Kebocoran' APBN Rp2.000 T KPK untuk Kampanye

CNN Indonesia
Sabtu, 06 Apr 2019 12:50 WIB
Calon Presiden Prabowo Subianto menggunakan data Litbang KPK soal kebocoran APBN Rp2.000 triliun dalam kampanye di Ciamis.
Calon Presiden Prabowo Subianto saat kampanye di Ciamis. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Ciamis, CNN Indonesia -- Calon Presiden Prabowo Subianto kembali menyinggung kebocoran Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Hal itu ia singgung saat berkampanye di Ciamis, Jawa Barat, Sabtu (6/4).

Ia mengatakan kebocoran anggaran itu kini mencapai Rp2.000 triliun setiap tahun. Prabowo mengatakan KPK juga sudah mengakui kebocoran anggaran tersebut.

"Dua hari lalu KPK membuat pernyataan bahwa yang keluar ke luar negeri dan bocor bukan Rp1.000 triliun melainkan Rp2.000 triliun," kata Prabowo kepada pendukungnya.

Hal itu pun langsung mengundang sorak sorai dari pendukungnya. Bahkan ada yang meneriakkan kata "punah-punah" di tengah orasi mantan Danjen Kopassus itu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Prabowo melanjutkan uang yang bocor itu tidaklah sedikit. Ia mengatakan jika dalam satu tahun anggaran bocor sebesar Rp2.000 triluun, maka dalam lima tahun ini Indonesia kehilangan Rp10 ribu triliun.

"Kalau satu tahun Rp2.000 triliun lima tahun Rp10 ribu triliun. Bayangkan dengan itu kita bisa bikin negara macam apa," katanya.

Sebelumnya Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan sempat mengatakan berdasarkan perhitungan Litbang KPK Indonesia bisa menerima uang sejumlah Rp4.000 triliun setiap tahunnya.

"Perhitungan Litbang KPK, harusnya bisa terima Rp 4.000 triliun, tapi kenyataannya APBN kita Rp 2.000 triliun sekian, jadi hampir separuh, lebih mungkin. Kalau kita maksimal dan benar tidak ada kebocoran maka Rp 4000 triliun bisa dicapai," ujar Basaria di Jawa Tengah, Rabu (1/4) lalu.

Prabowo memang kerap kali melemparkan isu soal kebocoran APBN ini dalam kampanye dan orasi politiknya. Namun, ia enggan memberi bukti kebocoran yang ia maksud.

Ia meminta masyarakat yang mempertanyakan ucapannya untuk meminta penjelasan ke pemerintah.
(sah/agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER