Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Koordinasi Penanaman Modal (
BKPM) mencatat porsi realisasi
investasi asing dan domestik masih didominasi wilayah di
Pulau Jawa, yakni Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Jawa Tengah.
Berdasarkan lokasi proyek, realisasi
investasi yang terbesar berlangsung di Jawa Barat sebesar Rp37,3 triliun, atau 19,1 persen dari total investasi. DKI Jakarta Rp24,7 triliun atau 12,7 persen, dan Jawa Tengah Rp21,4 triliun atau 11 persen.
Selain itu, realisasi investasi Jawa Timur Rp12,6 triliun atau 6,5 persen, dan Banten Rp12,5 triliun, 6,4 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adapun, realisasi investasi di luar Jawa tercatat sebesar Rp 85,8 triliun, atau meningkat 16,7 persen dari periode yang sama 2018 sebesar Rp 73,5 triliun.
"Terjadi tren peningkatan investasi di luar Jawa, yang tumbuh sebesar 16,7 persen dibanding kuartal I 2018," ujar Kepala BKPM Thomas Lembong di Jakarta, Selasa (30/4).
Capaian itu, menurut dia, disumbang oleh investasi di Indonesia bagian timur, khususnya di sektor pengolahan hasil tambang yang berfungsi meningkatkan volume ekspor.
Selain itu, sektor pariwisata di wilayah timur berpotensi untuk terus dikembangkan, terutama pariwisata bahari maupun wisata minat khusus yang tentunya akan dapat mendiversifikasi destinasi wisata di Indonesia.
Menurut sektor usaha, realisasi investasi sebagian besar dihasilkan dari bidang usaha transportasi, gudang, dan telekomunikasi sebesar Rp37,3 triliun atau 19 persen dari total investasi. Selain itu, sektor listrik, gas, dan air sebesar Rp33,2 triliun atau 17 persen, dan sektor Konstruksi Rp19,5 triliun atau 10,0 persen.
Sisanya, sektor perumahan, kawasan industri dan perkantoran Rp18,8 triliun atau 9,7 persen, serta sektor pertambangan Rp15 triliun atau 7,7 persen.
Secara total, realisasi investasi sepanjang kuartal I 2019 tercatat Rp195,1 triliun, atau meningkat tipis 5,3 persen dibanding periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp185,3 triliun.
Thomas menyebutkan angka itu berasal dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp 87,2 triliun, dan Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp 107,9 triliun.
Secara rinci disebutkan, investasi PMA pada kuartal pertama tahun ini merosot 0,9 persen dibanding periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp108,9 triliun menjadi Rp107,9 triliun.
Sementara itu, pertumbuhan investasi PMDN pada kuartal I 2019 meningkat sebesar 14,1 persen dari Rp 76,4 triliun pada periode yang sama tahun lalu Rp 87,2 triliun.
"Mengacu data kuartal I 2019 terjadi tren positif terhadap pertumbuhan PMA yang semula pada kuartal IV 2018 adalah -11,6 persen menjadi -0,9 persen pada kuartal I 2019. Kami melihat
tren positif ini akan berlanjut pada masa mendatang," ujar Thomas dalam Konferensi Pers Pengumuman Realisasi Investasi Kuartal I 2019 di Jakarta, Selasa (30/4).
Dia mengklaim perkembangan positif realisasi investasi juga didukung oleh tekad pemerintah yang akan melanjutkan reformasi di bidang ekonomi, pemanfaatan
Online Single Submission (OSS) yang lebih baik, serta intensifikasi pengawalan investasi oleh berbagai instansi pemerintah, baik pusat maupun daerah.
Tenaga kerja Indonesia yang terserap sepanjang tiga bulan pertama tahun ini yakni sebanyak 235.401 tenaga kerja.
[Gambas:Video CNN] (glh/lav)