Jakarta, CNN Indonesia -- Dana
Moneter Internasional (
IMF) menyatakan pada kurun waktu 2011 sampai dengan 2017 telah melaksanakan 133 program bantuan
ekonomi untuk negara anggota mereka. IMF mengklaim program bantuan tersebut, sebanyak tiga perempat di antaranya berhasil membantu negara anggota dalam mengatasi permasalahan mereka.
"Tinjauan kami menemukan tiga perempat dari program IMF berhasil atau sebagian berhasil dalam mencapai tujuan, seperti membantu negara anggota menyelesaikan masalah neraca pembayaran dan mendorong pertumbuhan ekonomi," kata IMF dalam kajian yang mereka rilis Senin (20/5) seperti dikutip dari
AFP, Selasa (21/5).
Kepala Departemen IMF yang melakukan peninjauan Martin Muehleisen, Wakil Direktur Petya Koeva Brooks, dan ekonom Chad Steinberg mengatakan tinjauan tersebut pertama kali dilakukan IMF terhadap program mereka sejak krisis keuangan global.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Suatu periode pertumbuhan ekonomi yang lambat tak terduga, " kata mereka.
Tinjauan menunjukkan bahwa negara-negara anggota umumnya beralih ke IMF ketika mereka sudah menghadapi ancaman besar terhadap stabilitas ekonomi dan keuangan.
Akibatnya, program IMF sering berfungsi sebagai "peredam kejut," yang paling mungkin ditempuh negara untuk memenuhi kebutuhan keuangan langsung mereka sambil secara signifikan melunakkan permasalahan ekonomi mereka.
Walaupun agak terlambat, bantuan tersebut cukup membantu. Bantuan bisa berfungsi sebagai katalis, membantu negara penerima untuk memperoleh pembiayaan dari pemberi pinjaman dan donor resmi lainnya, menurut laporan itu, yang disampaikan kepada dewan IMF awal bulan ini.
"Ini membantu melindungi ekonomi negara dari gangguan yang bahkan lebih besar," katanya.
[Gambas:Video CNN] (afp/agt)