Bank Dunia Proyeksi Ekonomi RI Tahun Depan Tumbuh 5,3 Persen

CNN Indonesia
Rabu, 05 Jun 2019 15:47 WIB
Bank Dunia memproyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun depan sebesar 5,3 persen atau berada di batas bawah proyeksi pemerintah 5,3-5,6 persen.
Ilustrasi pertumbuhan ekonomi. (CNN Indonesia/Safir Makki).
Jakarta, CNN Indonesia -- Bank Dunia memproyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun depan sebesar 5,3 persen atau berada di batas bawah proyeksi pemerintah yang berada di kisaran 5,3-5,6 persen. Proyeksi ini naik tipis dibandingkan perkiraan pertumbuhan ekonomi tahun ini yang mencapai 5,2 persen.

Dalam laporan Global Economic Prospect Juni 2019 yang dirilis Bank Dunia, ekonomi negara berkembang yang masuk dalam kategori EMDEs (Emerging Market and Developing Economies), termasuk Indonesia diperkirakan akan stabil pada 2020-2021. Permintaan domestik yang kuat dan masih menguntungkannya kondisi keuangan global dapat mengatasi dampak negatif dari perlambatan ekspor.

"Pertumbuhan ekonomi India dan Indonesia diperkirakan tetap stabil dan di atas rata-rata negara EMDEs," terang Bank Dunia dalam laporan tersebut, dikutip Rabu (5/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Kendati demikian, pertumbuhan ekonomi Indonesia yang disebut Bank Dunia memiliki perdagangan yang tak terlalu terbuka diproyeksi hanya naik tipis pada 2020-2021. Pertumbuhan didorong oleh pengeluaran di sektor infrastruktur, konsumsi swasta yang kuat, dan pertumbuhan yang solid dari usia kerja.

Terlepas dari fundamental ekonomi yang kuat, menurut Bank Dunia, Indonesia tetap rentan terhadap risiko perubahan mendadak terhadap kondisi keuangan global terutama terkait arus modal asing.

Bank Dunia dalam laporan tersebut juga memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia hingga 0,3 persen pada 2019. Sebelumnya, pertumbuhan ekonomi global diproyeksikan menyentuh 2,9 persen.


Angka pertumbuhan perdagangan dunia itu merupakan angka terendah dalam satu dekade terakhir atau sejak krisis keuangan global melanda.

Lembaga multilateral itu mengaku bahwa proyeksi ini dibuat dengan asumsi bahwa ketidakpastian kebijakan terus meningkat, tarif impor baru akan dikenakan, serta peningkatan tensi perang dagang antara AS dan China yang masih akan memburuk.

[Gambas:Video CNN] (agi)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER