Jakarta, CNN Indonesia --
Aviva, perusahaan
asuransi asal Inggris berencana merumahkan (Pemutusan Hubungan Kerja/
PHK) 1.800 karyawannya. Pemangkasan karyawan akan secara merata untuk seluruh perusahaan kelompok Aviva dan dilakukan bertahap dalam tiga tahun ke depan.
Kebijakan ini sesuai dengan arahan bos baru perusahaan, Maurice Tulloch, yang ingin menempuh langkah efisiensi. Saat ini, tercatat seluruh karyawan perusahaan mencapai 30 ribu orang.
Tulloch menyebut perusahaan berupaya memotong biaya sebesar 300 juta poundsterling atau setara US$380 juta) per tahun pada 2022.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Penghematan biaya akan dicapai melalui biaya pusat yang lebih rendah, penghematan pengeluaran kontraktor dan konsultan, pengurangan pengeluaran proyek, dan efisiensi lainnya," ujarnya seperti dilansir
AFP, Kamis (6/6).
Lebih lanjut dia mengatakan prospek bisnis perusahaan akan melemah dikarenakan ketidakpastian ekonomi usai kebijakan Brexit (keluarnya Inggris dari persekutuan Uni Eropa).
"Pengurangan pekerjaan (karyawan) adalah langkah pertama perusahaan untuk membuat Aviva lebih sederhana, lebih kompetitif, dan lebih komersial," imbuh dia.
[Gambas:Video CNN]Menurut dia, mengurangi biaya perusahaan sangat lah penting untuk mengejar persaingan bisnis yang lebih sehat. "Ini berarti keputusan sulit dan kehilangan pekerjaan tidak bisa dianggap enteng," tandasnya.
(afp/bir)