Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (
BPH Migas) mencatat konsumsi Bahan Bakar Minyak (
BBM) selama masa Posko Nasional ESDM dalam menghadapi Hari Raya Idul Fitri 1440 H (21 Mei-17 Juni 2019) mencapai 2,87 juta kiloliter (kl).
Dengan rerata harian sebesar 102,56 ribu kl per hari, rata-rata konsumsi harian bensin selama Posko Nasional ESDM tercatat naik 9,29 persen dibandingkan rerata konsumsi harian normal dan meningkat 2,5 persen dibandingkan penyaluran periode yang sama tahun lalu.
"Kondisi ketersediaan stok BBM selama masa Posko Nasional ESDM adalah normal dan tidak terjadi kelangkaan BBM selama masa Posko," ujar Kepala BPH Migas M Fanshurullah Asa dalam keterangan resmi dikutip Kamis (20/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fanshurullah merinci untuk bensin jenis Premium Ron 88, selama masa Posko ESDM konsumsinya naik sekitar 8,15 persen dibanding rata-rata penyaluran normal. Kemudian, untuk jenis Pertalite RON 90 selama masa Posko ESDM naik 8,91 persen dibanding rerata penyaluran normal.
Berikutnya, konsumsi Pertamax selama masa Posko ESDM naik sekitar 14,30 persen dibandingkan rata-rata penyaluran normal. Konsumsi Pertamax Turbo RON 98 naik sekitar 10,76 persen selama masa Posko ESDM dibanding rerata penyaluran normal.
Selain bensin, BPH Migas juga mencatat konsumsi gasoil atau bahan bakar mesin diesel secara keseluruhan (termasuk transportasi dan industri) selama masa Posko ESDM sebesar 1,76 juta kl atau 62,83 ribu kl per hari.
Rata-rata konsumsi harian gasoil tersebut merosot 14,36 persen dibandingkan rerata penyaluran normal. Jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu, rerata konsumsi gasoil pada periode tahun ini turun 1,27 persen.
Khusus untuk gasoil sektor transportasi, selama masa Posko ESDM konsumsinya turun 17,23 persen dibanding rerata penyaluran normal, serta naik 2,2 persen dibandingkan dengan penyaluran selama masa Posko ESDM 2018.
Konsumsi Solar keseluruhan (termasuk transportasi dan industri) selama masa Posko ESDM turun sekitar 14,27 persen dibanding rerata harian normal. Khusus transportasi, konsumsi Solar selama masa Posko ESDM turun 17,2 persen dibanding penyaluran normal, tetapi naik 3,62 persen dibanding dengan penyaluran tahun lalu selama masa mudik.
Selanjutnya, konsumsi Dexlite selama masa Posko ESDM turun sekitar 26,99 persen dibanding rata-rata penyaluran normal, dan turun sekitar 30,34 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu
Untuk konsumsi Pertamina Dex, selama masa Posko ESDM naik sekitar 9,7 persen dibanding penyaluran normal, serta naik sekitar 8,37 persen dibandingkan dengan penyaluran tahun 2018 selama masa Posko ESDM.
BPH Migas juga mencatat rerata konsumsi harian minyak tanah selama masa Posko ESDM 2019 yang turun sekitar 33,23 persen dibanding rerata penyaluran normal. Jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu, konsumsi minyak tanah turun sekitar 33,14 persen.
[Gambas:Video CNN]"Sedangkan rerata konsumsi Avtur selama masa Posko ESDM naik sekitar 7,85 persen dibanding penyaluran normal namun turun sekitar 14,22 persen dibandingkan dengan penyaluran tahun 2018 selama masa Posko ESDM," imbuh Fanshurullah.
Selain BBM, BPH Migas mencatat rata-rata konsumsi LPG selama Posko ESDM mencapai 21.128 Metric Ton atau naik 2,8 persen dibandingkan Daily Objective Throughput (DOT).
Adapun kondisi bahan bakar dan jaringan gas selama periode Posko ESDM tercatat aman dengan rerata stok LPG sebesar 380.850 MT dengan coverage day 18 hari. Sebagai informasi, Kementerian ESDM telah melaksanakan Posko Nasional ESDM Hari Raya Idul Fitri 1440 H (2019) selama 30 hari sejak 21 Mei -19 Juni 2019.
Posko ini bertugas antara lain, melakukan pengumpulan/inventarisasi data lapangan, melakukan koordinasi dan pengawasan lapangan terhadap fasilitas penyediaan dan pendistribusian BBM, gas, dan listrik dan daerah rawan bencana di Indonesia serta melakukan evaluasi hasil koordinasi pengawasan.
(sfr/bir)