Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah
Korea Selatan dan
Indonesia menargetkan perundingan Indonesia-Korea Comprehensive Economic Partnership Agreement (IK-CEPA) dan perundingan Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) bisa selesai sebelum akhir tahun ini.
IK-CEPA adalah perjanjian kemitraan ekonomi komprehensif antara Indonesia dan Korea. Sementara RCEP adalah perjanjian perdagangan regional di antara negara-negara Asia Tenggara (ASEAN) dengan negara-negara ekonomi besar di Asia, seperti China, India, Jepang, dan Korea Selatan.
Hal tersebut disampaikan Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, ketika mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) di pertemuan bilateral dengan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keduanya mengadakan pertemuan di sela perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Osaka, Jepang pada Jumat (28/6).
"Kedua negara sepakat untuk segera menyelesaikan perundingan IK-CEPA dan juga komitmen kedua kepala negara untuk menyelesaikan perundingan RCEP di akhir tahun ini," ucap Retno dalam keterangan tertulis dari Biro Pers Istana Kepresidenan, Jumat (28/6).
Tak hanya membahas percepatan IK-CEPA dan RCEP, keduanya juga membahas prospek perekonomian negara-negara di kawasan Samudera Hindia dan Samudera Pasifik.
Pembahasan itu mengacu pada kesepakatan ASEAN Indo-Pasifik yang baru saja disepakati oleh para negara Asia Tenggara di forum KTT ASEAN ke-34 yang digelar di Bangkok, Thailand pads 22 Juni lalu.
Konsep ASEAN Indo-Pasifik merupakan gagasan untuk melakukan peningkatan kerja sama dengan mengedepankan prinsip keterbukaan dan penghormatan terhadap hukum internasional. Menurut Retno Presiden Moon menyambut baik gagasan tersebut.
"Presiden Jokowi memperkenalkan diadopsinya konsep ASEAN mengenai masalah Indo-Pasifik kepada Korea Selatan dan Presiden Korea Selatan menyampaikan dukungannya terhadap konsep ASEAN mengenai Indo-Pasifik," ujarnya.
Selain berkomitmen untuk mempercepat perundingan IK-CEPA dan RCEP, Jokowi dan Moon juga berdiskusi mengenai kelanjutan kerja sama kedua negara di bidang industri strategis. Hal ini merupakan tindak lanjut atas kunjungan Jokowi ke Seoul pada September 2018.
"Keduanya membahas antara lain mengenai masalah kerja sama dalam konteks industri strategis dan investasi-investasi Korea Selatan yang ada di Indonesia seperti di bidang entertainment, garmen, dan sebagainya," katanya.
Di sisi lain, Presiden Moon memberikan ucapan selamat kepada Presiden Joko Widodo yang terpilih kembali sebagai presiden untuk periode kedua. Hal ini mengacu pada keputusan pengumuman Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan hasil putusan sidang perselisihan hasil pemilihan umum di Mahkamah Konstitusi (MK).
"Presiden Korea Selatan juga menyampaikan ucapan selamat kepada Presiden Jokowi dengan selesainya semua proses Pemilu," tuturnya.
Turut hadir mendampingi Presiden, yaitu Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
Kemudian hadir pula Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Kepala BKPM Thomas Trikasih Lembong, dan Duta Besar Indonesia untuk Jepang Arifin Tasrif.
[Gambas:Video CNN] (uli/agr)