Jakarta, CNN Indonesia -- PT Freeport Indonesia bekerja sama dengan AMINEF kembali memberangkatkan empat orang peserta Program Community College Initiative (CCI) asal Papua dan Papua Barat dari total 26 orang penerima beasiswa CCI dari seluruh Indonesia.
"Hal ini karena kami melihat, Program CCI tidak hanya menawarkan pendidikan teknis profesional bagi yang sudah bekerja, namun juga mereka memberikan pendidikan kepemimpinan yang baik, di mana mereka dilatih untuk memimpin dalam unit kecil maupun unit besar," jelas Michael dalam acara orientasi pra-keberangkatan para penerima beasiswa Program CCI 2019 yang digelar pada 19-21 Juni di Jakarta.
Masih di tempat yang sama, Direktur Eksekutif AMINEF Alan Feinstein menyampaikan apresiasinya atas dukungan PT Freeport Indonesia selama ini dalam Program CCI.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, PT Freeport Indonesia telah menjadi salah satu pendukung utama yang terlibat dalam keseluruhan program CCI, mulai dari sosialisasi, rekrutmen, seleksi hingga orientasi pra-keberangkatan.
"PT Freeport Indonesia dengan jaringannya yang luas khususnya di Papua dan Papua Barat telah memungkinkan kami untuk mensosialisasikan program ini kepada mereka yang tinggal di kedua provinsi tersebut. Karena itu, kami sangat berterima kasih atas dukungan PT Freeport Indonesia selama ini," ungkapnya.
Alan juga menambahkan bahwa anak-anak Papua dan Papua Barat penerima beasiswa AMINEF selama ini menunjukkan minat belajar yang tinggi dan sangat termotivasi untuk kembali ke daerahnya untuk membangun Papua.
Keempat penerima beasiswa ini akan belajar di sejumlah community college di Amerika Serikat, dengan bidang studi yang berbeda-beda.
Salah satu penerima beasiswa, Natalius Fillep Marani asal Manokwari sudah delapan tahun mengajar yang juga menjadi konsultan teknologi informasi (IT) di sekolah Jayawijaya di Tembagapura.
"Jadi ketika saya melihat ada pengumuman dari Freeport soal beasiswa ini, saya langsung mendaftar karena memang cita-cita saya adalah menjadi web developer," ungkap Natalius.
Nantinya, ia akan mempelajari ilmu media dan teknologi komunikasi di Kirkwood Community College, Iowa, Amerika Serikat. Sepulang dari sana ia bercita-cita memperluas cakupan dagang di Papua.
"Saya ingin membantu para Mama-Mama di Kabupaten Mimika dalam memasarkan barang dagangan mereka secara digital dan berbasis aplikasi, agar produk-produk dari Papua juga bisa dipasarkan ke masyarakat luas. Selain itu, saya juga ingin tetap membantu pendidikan anak-anak dalam memahami IT," tambahnya.
Selain Natalius, penerima beasiswa asal Papua lainnya adalah Mici Eka Wontini Maniagasi yang berasal dari Jayapura yang akan mempelajari tentang pendidikan anak usia dini di Northern Virginia Community College, Virginia.
Sepulangnya nanti dari Amerika Serikat, Mici juga bercita-cita untuk membuka kursus bahasa Inggris di Jayapura.
"Saya ingin membuka kursus Bahasa Inggris yang akan diperuntukkan tidak saja bagi siswa, namun juga bagi guru sekolah dasar dan sekolah Minggu di gereja. Saya juga ingin membuka workshop kecil untuk ibu-ibu muda tentang cara mengurus anak dan memberikan penjelasan kepada mereka tentang mengapa pendidikan itu sangat penting dan harus dimulai sejak usia dini," papar Mici.
Dua orang lain yang akan berangkat dalam program CCI yaitu Junus Marthin Albertho Kbarek, yang mengambil jurusan Administrasi Bisnis di Bunker Hill Community College, Massachusetts dan Nur Hayyu Supriatin jurusan Pendidikan Anak Usia Dini di Mesa Community College, Arizona.
Diketahui, di tahun 2018, dari total 20 orang yang mendapatkan beasiswa melalui program CCI, sembilan orang di antaranya berasal dari Papua yang juga diberangkatkan atas kerja sama kedua perusahaan.
(stu)