Jakarta, CNN Indonesia -- Direktur Utama
Perum Bulog Budi Waseso (Buwas) memperingatkan jajarannya agar jangan bermain-main dan melakukan penyimpangan dalam menyalurkan beras bantuan sosial (
bansos).
"Saya minta jajaran saya jangan main-main dengan itu (penyaluran beras bansos). Saya tidak ingin ada yang main-main dalam bentuk apa pun," ujar Buwas di Jakarta, Kamis (4/7).
Buwas menegaskan sebagai perusahaan negara, pihaknya dituntut untuk bekerja untuk rakyat. Untuk itu, ia meminta jajarannya untuk membuktikan dapat mengemban amanh tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya jujur, tidak ada apa-apa (main-main) dengan jabatan ini. Bahkan sejak saya di kepolisian, pengabdian saya (di kepolisian) sudah selesai. Dari dulu, saya tidak pernah simpan apa pun, di BNN juga begitu," terang dia.
Ia juga meminta jajarannya untuk menjaga kualitas beras yang disalurkan Bulog.
"Saya selalu minta kepada jajaran saya agar kualitas beras dijaga. Saya tidak mau ada yang berkutu. Harus jaga kualitasnya," pungkasnya.
Di sisi lain, ia juga mengaku tidak jadi mengundurkan diri dari jabatannya, seperti yang sempat diutarakannya ke publik pada awal pekan ini. Hal ini lantaran perselisihan paham dengan Kementerian Sosial (Kemensos) sudah menemui jalan keluar.
Sebelumnya, Buwas menyatakan siap mundur dari jabatan bila Kemensos mengambil alih 100 persen penyaluran beras untuk program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT). Pengambilalihan tersebut menurut dia, membuat perusahaan milik negara itu akan kehilangan 'pasar' bagi pasokan beras yang dimilikinya.
Namun, Menteri Sosial Agus Gumiwang akhirnya memberi kesempatan bagi Bulog untuk mengisi kebutuhan beras bagi program bantuan sosial (bansos) di bawah kementeriannya. Agus tak hanya memberikan jatah porsi penyaluran sampai 100 persen, tetapi mendapuk Bulog sebagai manager supplier alias pengelola pasokan beras untuk BPNT.
(uli/agi)