BEI Minta Klarifikasi Jababeka Soal Ancaman Gagal Bayar

CNN Indonesia
Senin, 08 Jul 2019 15:39 WIB
BEI menyatakan akan meminta klarifikasi PT Jababeka Tbk atas ancaman default atau gagal bayar kewajiban pembayaran notes yang diterbitkan anak usaha mereka.
Ilustrasi Jababeka. (Dok. Jababeka Infrastruktur).
Jakarta, CNN Indonesia -- Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan akan meminta penjelasan PT Jababeka Tbk atas ancaman default atau gagal bayar kewajiban pembayaran notes yang diterbitkan anak usaha mereka. Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna menyatakan penjelasan akan diminta terhadap kebenaran informasi gagal bayar yang disampaikan perusahaan tersebut.

Sebagai informasi, Jababeka dalam keterbukaan informasi mereka mengungkapkan adanya potensi default atas kewajiban pemegang surat utang Jababeka International B.V.. Potensi tersebut muncul sebagai akibat dari perubahan manajemen dan pemegang saham.

Perubahan tersebut membuat Jababeka International harus memberikan penawaran pembelian kepada para pemegang notes dengan harga pembelian sebesar 101 persen dari nilai pokoknya yang sebesar US$300 juta ditambah kewajiban bunga.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bila kewajiban tersebut tidak mampu dilaksanakan, Jababeka menyebut perusahaan akan berada dalam keadaan lalai atau default.


"Kondisi lalai atau default dapat mengakibatkan perseroan atau anak perusahaan menjadi dalam keadaan lalai atau default pula terhadap masing-masing kreditur mereka lainnya," kata mereka seperti dikutip dari keterbukaan informasi tersebut. 

Nyoman mengatakan setelah mendapatkan informasi mengenai kebenaran berita soal ancaman default tersebut, BEI akan meminta penjelasan lebih lanjut kepada manajemen. Untuk meminta penjelasan tersebut, ia tak menutup kemungkinan bahwa BEI akan memanggil jajaran direksi Jababeka.

"Kami minta perusahaan responsif untuk memberikan klarifikasi, Kalau mereka (Jababeka) belum memberikan informasi, jangan berandai-andai dulu. Beri kesempatan mereka untuk klarifikasi dulu," katanya. 

[Gambas:Video CNN] (aud/agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER