Dapat Limpahan Proyek, Anggaran PUPR Naik jadi Rp120 Triliun

CNN Indonesia
Selasa, 16 Jul 2019 09:27 WIB
Anggaran Kementerian PUPR dalam RAPBN 2020 meningkat dari Rp103 triliun menjadi Rp120 triliun. Tambahan anggaran karena PUPR mendapat limpahan proyek.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono. (CNN Indonesia/Feri Agus Setyawan).
Jakarta, CNN Indonesia -- Pagu indikatif Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2020 meningkat dari semula sekitar Rp103 triliun menjadi Rp120 triliun. Anggaran Kementerian PUPR naik karena mendapat pengalihan proyek dari beberapa kementerian.

Pagu indikatif RAPBN 2020 meningkat sebesar Rp9,27 triliun atau 8,37 persen dari APBN 2019 sebesar Rp110,73 triliun. Kendati demikian, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan kenaikan anggaran terjadi bukan karena peningkatan jumlah proyek infrastruktur baru yang harus digarap kementerian, namun karena proyek limpahan dari beberapa kementerian.


Pertama, revitalisasi bangunan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang semula merupakan proyek di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). "Anggarannya sekitar Rp4 triliun sampai Rp4,5 triliun," ungkap Basuki di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (15/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kedua, pembangunan infrastruktur di lokasi pariwisata yang semula merupakan proyek di bawah Kementerian Pariwisata. Pembangunan infrastruktur itu menyasar kelengkapan fasilitas di lima destinasi prioritas pemerintah, yaitu Danau Toba, Borobudur, Labuan Bajo, Mandalika, dan Manado dengan nilai mencapai Rp5,5 triliun.

Ketiga, pembangunan pasar dan gedung olahraga, namun ia tidak merinci berapa anggaran yang sudah dialokasikan. "Ini kami sudah ada direktorat baru untuk pasar dan (gedung) olahraga di Direktorat Cipta Karya," katanya.


Sementara tambahan infrastruktur yang murni merupakan pekerjaan kementerian, yakni pembangunan fasilitas di Pos Lintas Batas Negara (PLBN), seperti jalan dan jembatan.

Kendati pekerjaan PUPR bertambah karena peralihan proyek, namun Basuki memastikan hal tersebut tak membebani kementeriannya.

"Kami sudah ada yang siap mengurusi, insyaallah namanya tugas, harus saya kerjakan," tandasnya. (uli/bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER