Luhut Dorong Produsen Mobil Listrik Berinvestasi ke Karawang

CNN Indonesia
Selasa, 23 Jul 2019 19:22 WIB
Menko Kemaritiman Luhut Panjaitan mendorong investor mobil listrik untuk menanamkan investasi mereka di Karawang supaya lebih dekat dengan pabrik mobil.
Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Panjaitan mendorong investor mobil listrik menanamkan investasi mereka ke Karawang. (Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan mendorong sejumlah investor asing yang tertarik berinvestasi ke industri baterai mobil listrik dalam negeri untuk mendirikan pabrik di Kawasan Industri Karawang, Jawa Barat. Investor yang ia dorong, Tesla, Contemporary Amperex Technology (CATL), LG Chem, Volkswagen, Mercedes, dan lainnya.

Sebelumnya, Luhut mendorong para investor asing untuk berinvestasi membangun pabrik dan industri baterai di Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), Sulawesi Tengah. Namun, ia ingin para investor turut membangun pabrik baterai yang berada dekat dengan pabrik mobil listrik, seperti di Karawang.

Kawasan tersebut akan menjadi lokasi berdirinya pabrik mobil Hyundai Motor Company (HMC). Hyundai sudah berencana membangun pabrik dengan investasi mencapai US$1 miliar atau setara Rp14 triliun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami runding lagi, bisa tidak bikin industri lithium baterai di daerah Karawang, Bekasi, dan Purwakarta? Karena kan mobil Hyundai akan buat (pabrik) di daerah itu, jadi supaya lebih cepat, pikiran praktis ini. Kami coba nanti kalau mereka mau," ungkap Luhut di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (23/7).

Menurut Luhut, dorongan tersebut sejatinya bakal menguntungkan para investor lantaran bisa langsung terhubung dengan pengguna baterai yang mereka produksi. Selain itu, biaya-biaya logistik seharusnya bisa turun signifikan karena berada di kawasan yang sama.

"Cost-nya bisa lebih murah, kan (bisnis) ujung-ujungnya pada cost," imbuhnya.

Bila para investor setuju, Luhut memperkirakan mereka hanya butuh waktu sekitar tiga tahun untuk membangun pabrik dan bisa melakukan produksi. Setelah itu, proses distribusi juga bisa langsung dilakukan.

Sebelumnya, Luhut mengatakan rencana Tesla Cs mengalirkan investasi untuk membangun industri baterai mobil listrik sudah disampaikan kepada pemerintah. Rencananya, mereka masuk melalui konsorsium dengan investasi mencapai US$4 miliar atau setara Rp55 triliun.

[Gambas:Video CNN]
"Mereka mau masuk sampai US$4 miliar (total). Saat ini yang sudah mulai investasi mungkin nilanya US$1 miliar. Itu yang sudah groundbreaking (peletakan batu pertama proyek)," tuturnya.

Sayangnya, Luhut enggan merinci nominal investasi yang diberikan oleh masing-masing perusahaan. Begitu pula dengan peta waktu terkait rencana pembangunan industri baterai dari tiap perusahaan.

Namun, ia menekankan masuknya para perusahaan asing ke dalam negeri sejatinya merupakan hal yang wajar. Sebab, pemerintah serius mengembangkan Morowali sebagai pusat industri baterai.

Hal tersebut, menurutnya, pada akhirnya berhasil menarik minat para perusahaan asing. "Mungkin porsinya sedikit-sedikit, tapi mereka masuk karena mereka melihat bahan baterai itu banyak di Indonesia," terangnya.

(uli/agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER