Kadin Sebut Blockchain Bakal Pangkas Biaya Logistik

CNN Indonesia
Senin, 29 Jul 2019 23:45 WIB
Kadin menyebut blockchain dapat menurunkan biaya logistik di Indonesia. Sebab, teknologi blockchain membuat proses pengiriman lebih transparan.
Ilustrasi kegiatan logistik. (ANTARA FOTO/Budi Candra Setya).
Jakarta, CNN Indonesia -- Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menyebut blockchain dapat menurunkan biaya logistik di Indonesia. Teknologi itu akan membuat proses pengiriman logistik lebih transparan.

Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Logistik dan Supply Chain Rico Rustombi mengatakan bila proses logistik di Indonesia transparan, maka pungutan liar (pungli) yang biasanya terjadi bisa diminimalkan dan dihilangkan.

"Kalau menggunakan blockchain yang terhubung pada seluruh logistik di dunia tidak pusing kami, semua transparan, tidak ada pungutan liar dan semua terekam dari semua mata rantainya," papar Rico, Senin (29/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selama ini, ia mengklaim proses logistik di Indonesia belum menguntungkan bagi pengusaha. Masalahnya, regulasi dan infrastrukturnya di pelabuhan belum siap.

"Itu terjadi dan didiamkan, mau tidak mau ya harus dibenahi secara ekstrem. Ya sudah terapkan teknologi yang mahir atau maju," terang dia.

Saat ini, blockchain memang belum diatur oleh pemerintah. Rico menyebut pelaku usaha masih terus berdiskusi dengan sejumlah pemangku kepentingan, seperti pemerintah dan Bank Indonesia (BI).

Ia berharap ada aturan resmi yang dikeluarkan agar penerapan blockchain bisa semakin marak di dalam negeri. Selain itu, ada standar pula yang diatur oleh pemerintah dalam hal implementasi blockchain.

Saat ini, beberapa perusahaan logistik sudah menerapkan sistem blockchain. Salah satunya adalah PT Samudera Dewata Logistik.

Rico yang juga menjabat sebagai salah satu pimpinan di perusahaan itu menyatakan sudah menerapkan blockchain sejak tahun lalu. Hanya saja, penerapannya belum maksimal.

"Sejak tahun lalu, kami menggunakan dan kami pikir sudah mulai harus kick off, apalagi dalam sistem logistik dan rantai pasoknya," tuturnya.

Ia menambahkan perusahaan sedang mengembangkan aplikasi e-logistik dalam mendistribusikan dan pengemasan barang. Namun, Samudera Dewata Logistik belum merumuskan pembayaran menggunakan mata uang cryptocurrency.

"Ini tidak mudah dan butuh waktu. Jadi, masih menggunakan konvensional pembayarannya," pungkasnya.
[Gambas:Video CNN] (aud/bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER