Jakarta, CNN Indonesia --
Kementerian Keuangan mencatat pemesanan pembelian Surat Berharga Ritel (SBR) dengan seri SBR007 mencapai Rp3,21 triliun per 29 Juli 2019. Separuh nilai pembelian
surat utang tersebut diborong oleh para
milenial dengan rentang usia 19 tahun sampai 39 tahun.
Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu Luky Alfirman mengatakan nilai pemesanan tersebut melebihi target indikatif yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp2 triliun. Pemesanan dilakukan oleh sekitar 9.956 investor baru dan 229 investor lama.
"Dari total investor tersebut, sebanyak 55,05 persen merupakan generasi milenial. Hal ini menunjukkan generasi muda semakin sadar untuk berinvestasi sejak dini," ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (29/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut Luky menjelaskan pembelian oleh para investor baru dan milenial membuat volume pemesanan surat utang dengan nilai Rp1 juta sampai Rp100 juta paling mendominasi, yaitu, mencapai 68,98 persen. Bahkan, pembelian surat utang seharga Rp1 juta dilakukan oleh 1.006 investor.
"Ini merupakan capaian positif yang diharapkan berlangsung di tengah upaya pemerintah untuk memperluas basis investor di dalam negeri untuk pendalaman pasar keuangan domestik," jelasnya.
Selain didominasi oleh kalangan milenial, pembelian surat utang pemerintah juga diminati oleh para generasi X dengan rentang usia 40 tahun sampai 54 tahun dan
baby boomers yang berusia 55 tahun sampai 73 tahun. Masing-masing menyumbang pemesanan surat utang sebanyak 28,16 persen dan 19,03 persen.
Sisanya, surat utang dibeli oleh kalangan tradisionalis dengan usia 74 tahun sampai 91 tahun sekitar 1,63 persen dan generasi Z yang berusia kurang dari 19 tahun sekitar 0,33 persen.
Dari sisi profesi, pemesanan surat utang paling banyak dilakukan oleh pegawai swasta sekitar 38,43 persen, wiraswasta 19,14 persen, PNS/TNI/Polri 10,29 persen, dan ibu rumah tangga 9,43 persen.
Kemudian, para pelajar/mahasiswa 7,22 persen, pegawai lembaga negara dan daerah 3,12 persen, pensiunan 3,1 persen, profesional 2,58 persen, dan lainnya.
Sementara, rata-rata nilai pemesanan sebesar Rp214,08 juta atau lebih rendah dari periode pemesanan SBR seri sebelumnya yang mencapai Rp237,31 juta.
Penerbitan surat utang rencananya dibuka kembali oleh pemerintah pada 8-21 Agustus 2019 untuk seri ST005. Diikuti penerbitan SBR008 pada 5-19 September 2019, ORI016 pada 10-24 Oktober 2019, dan ST006 pada 6-20 November 2019.
[Gambas:Video CNN] (uli/bir)