
ESDM Susun Roadmap Pemanfaatan Bahan Bakar Nabati 30 Persen
CNN Indonesia | Selasa, 13/08/2019 06:03 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan sedang menyusun peta jalan (roadmap) mengenai pemanfaatan bahan bakar nabati lebih dari 30 persen. Diketahui, pemerintah sedang berusaha untuk mencapai Program B50 dan B100 seperti yang diminta Presiden Joko Widodo.
Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM FX Sutijastoto mengatakan masih mengkaji campuran untuk B50 dan B100. Pemerintah juga menunggu proyek PT Pertamina (Persero) mengenai solar ramah (green diesel).
"Kami juga masih menunggu proyek Pertamina yang green diesel, ini kan lagi diupayakan untuk pemrosesan bersama (co-processing)," ucap Sutijastoto, Senin (12/8).
Nantinya, ada campuran yang berbeda untuk B50 dan B100. Dengan demikian, bisa dibilang tidak 100 persen berisi biodiesel saja.
"Nah ada green diesel lalu minyak sawit mentah diolah jadi seolah-seolah seperti B100. Jadi B100 namanya," ucap dia.
Saat ini, pihak ESDM masih membuat studi kelayakan (feasibility study) terkait penggunaan biodisel di atas 30 persen. Sutijastoto menyebut baru memulainya bulan ini dan ditargetkan rampung maksimal Desember 2019.
"(Target roadmap) menunggu FS, FS itu paling tiga sampai empat bulan," imbuhnya.
Saat ini, pemerintah sedang melakukan uji coba untuk B30 hingga September 2019. Bila sesuai rencana, program itu ditargetkan dapat diimplementasikan pada Januari 2020.
Kemudian, dilanjutkan dengan mandatori B50 pada akhir 2020. Selanjutnya, B100 atau green diesel akan diberlakukan pada 2021.
[Gambas:Video CNN] (aud/agt)
Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM FX Sutijastoto mengatakan masih mengkaji campuran untuk B50 dan B100. Pemerintah juga menunggu proyek PT Pertamina (Persero) mengenai solar ramah (green diesel).
"Kami juga masih menunggu proyek Pertamina yang green diesel, ini kan lagi diupayakan untuk pemrosesan bersama (co-processing)," ucap Sutijastoto, Senin (12/8).
Nantinya, ada campuran yang berbeda untuk B50 dan B100. Dengan demikian, bisa dibilang tidak 100 persen berisi biodiesel saja.
Saat ini, pihak ESDM masih membuat studi kelayakan (feasibility study) terkait penggunaan biodisel di atas 30 persen. Sutijastoto menyebut baru memulainya bulan ini dan ditargetkan rampung maksimal Desember 2019.
"(Target roadmap) menunggu FS, FS itu paling tiga sampai empat bulan," imbuhnya.
Saat ini, pemerintah sedang melakukan uji coba untuk B30 hingga September 2019. Bila sesuai rencana, program itu ditargetkan dapat diimplementasikan pada Januari 2020.
Kemudian, dilanjutkan dengan mandatori B50 pada akhir 2020. Selanjutnya, B100 atau green diesel akan diberlakukan pada 2021.
[Gambas:Video CNN] (aud/agt)
ARTIKEL TERKAIT

Meski di Bawah Target, B20 Tekan Impor Minyak US$1,66 Miliar
Ekonomi 3 bulan yang lalu
Pemerintah Gagal Capai Target Penghematan Devisa Program B20
Ekonomi 3 bulan yang lalu
Smelter Amman Mineral Beroperasi Paling Telat 2022
Ekonomi 4 bulan yang lalu
Jonan Desak Percepatan Izin Online Lewat KPK
Ekonomi 4 bulan yang lalu
Harga Batu Bara Acuan Agustus 2019 Naik Jadi US$72,67 Per Ton
Ekonomi 4 bulan yang lalu
Listrik Mati, Jonan Permudah Aturan Ganti Rugi dari PLN
Ekonomi 4 bulan yang lalu
BACA JUGA

Mobil Diesel B30 Lebih Cepat Ganti Saringan Bahan Bakar
Teknologi • 29 November 2019 08:41
KPK Sebut ESDM Abaikan Informasi Ribuan Izin Tambang Ilegal
Nasional • 27 November 2019 15:32
Spesifikasi B30, Disebut Tak Signifikan 'Ganggu' Mesin Diesel
Teknologi • 20 November 2019 18:02
Badan Geologi Kementerian ESDM Jelaskan Longsor di Kaltara
Teknologi • 05 November 2019 03:04
TERPOPULER

Daftar Eks Direktur Garuda yang Jadi Komisaris di Anak Usaha
Ekonomi • 3 jam yang lalu
Sekarga Garuda Klaim Jemput Pesawat ke Prancis Karena Diajak
Ekonomi 1 jam yang lalu
Di Tengah Skandal, Garuda Setop Rute Terbang ke London
Ekonomi 47 menit yang lalu