Harga Minyak Terseret Rilis Data Ekonomi China

CNN Indonesia
Kamis, 15 Agu 2019 07:27 WIB
Harga minyak anjlok 3 persen. Data ekonomi China yang memburuk membuat pasar kembali khawatir mengenai perlambatan permintaan minyak.
Ilustrasi minyak dunia. (REUTERS/Stringer).
Jakarta, CNN Indonesia -- Harga minyak anjlok 3 persen pada perdagangan Rabu (14/8). Data ekonomi China yang memburuk membuat pasar kembali khawatir mengenai perlambatan permintaan minyak.

Mengutip Reuters, Kamis (15/8), pelemahan harga juga dipicu oleh perlambatan ekonomi Jerman dan kenaikan stok minyak Amerika Serikat (AS) yang naik dalam dua pekan berturut-turut.

Harga minyak berjangka Brent turun 3 persen menjadi US$59,48 per barel. Kemudian, harga minyak AS West Texas Intermediate (WTI) merosot lebih tajam sebesar 3,3 persen menjadi US$55,23 per barel.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

China mempublikasikan pertumbuhan output industri per Juli 2019 hanya 4,8 persen. Angka itu jauh dari estimasi sejumlah pihak yang mencapai 6 persen.

Data itu merupakan yang terendah dalam 17 tahun terakhir. Kenyataan ini semakin memperkuat bahwa ekonomi China terkena pukulan keras dari perang dagang dengan AS.

Sementara, pertumbuhan ekonomi Jerman turun 0,1 persen pada kuartal II 2019. Hal itu disebabkan oleh penurunan kinerja ekspor.

"Data dari China, potensi resesi yang muncul di Jerman, ini membuat kekhawatiran permintaan global. Hari ini kembali dalam ketakutan," kata Phil Flynn selaku Analis di Price Futures Group.

Ditambah, stok minyak mentah AS tumbuh 1,6 juta barel pekan lalu. Hal itu berbanding terbalik dengan ekspektasi analis yang turun 2,8 juta barel.
[Gambas:Video CNN] (aud/bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER