Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian
BUMN menegaskan bahwa Suprajarto sudah bukan Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau
BRI setelah diangkat sebagai Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau
BTN dalam RUPSLB, Kamis (29/8).
Keputusan ini disebut secara otomatis menonaktifkan Suprajarto sebagai bos BRI. "Kalau dengan ditetapkan di sini (RUPSLB) sesuai UU BUMN otomatis beliau (Suprajarto) sudah tidak (menjabat dirut BRI)," ujar Deputi Kementerian BUMN bidang Jasa Keuangan, Jasa Konstruksi, dan Jasa Lainnya Gatot Trihargo, seperti dikutip
CNBC Indonesia.
Lebih lanjut ia mengatakan pelaksana tugas (Plt) dirut BRI akan diputuskan Dewan Komisaris BRI. "Aturan SOP-nya begitu," terang Gatot.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
BRI akan melangsungkan RUPSLB pada Senin (2/10), pekan depan. Pada saat itu, BRI akan memiliki pengganti Suprajarto.
Sebelumnya,
rencana ini mendapat banyak kritikan mengingat Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan kepada jajarannya untuk tidak mengambil kebijakan strategis sebelum pelantikan Presiden-Wakil Presiden Oktober mendatang.
Namun, Gatot mengaku perombakan direksi di perusahaan BUMN sudah mendapatkan restu dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Pak Presiden sampai Oktober dan 5 tahun ke depan masih Presiden dan untuk semua perusahaan BUMN besar pasti selalu dikomunikasikan dengan bapak Presiden. Pasti tahu beliau, bukan hal yang baru, kecuali presiden berbeda. Yang pasti, ibu Menteri BUMN berkomunikasi dengan perubahan yang ada," imbuh dia.
[Gambas:Video CNN] (bir)