Jakarta, CNN Indonesia -- PT
Pertamina (Persero) memastikan sarana dan fasilitas (sarfas) Bahan Bakar Minyak (
BBM) di wilayah Maluku, khususnya Ambon dan Masohi, dalam kondisi aman dan dapat beroperasi normal usai diguncang
gempa berkekuatan 6,8 Skala Richter (SR) pada Kamis (26/9). Gempa tersebut berpusat di 40 kilometer (km) arah Timur Laut Ambon atau berlokasi di dasar laut kedalaman 10 km.
Unit Manager Communication, Relations & CSR MOR VIII PT Pertamina (Persero) Brasto Galih Nugroho mengatakan saat ini perseroan terus memantau kondisi di seluruh wilayah operasional Maluku, khususnya wilayah Ambon dan Masohi.
"Seluruh sarfas Terminal BBM, depot pengisian pesawat udara (DPPU), dan stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di wilayah Ambon dan Masohi dilaporkan tidak mengalami kerusakan, baik infrastuktur bangunan maupun fasilitas penyaluran di lapangan, " ujarnya dalam keterangan resmi, dikutip Kamis (26/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengungkapkan guncangan gempa sempat menyebabkan operasional sendiri berhenti sementara untuk pengamanan dan evakuasi. Lalu, guncangan itu juga menyebabkan kerusakan minor di dermaga Terminal BBM Wayame, Ambon.
Namun, kerusakan tersebut sudah teratasi sehingga operasional telah dipastikan kembali berjalan normal pada pukul 13.00 setelah terjadi gempa sekitar pukul 08.46 dan 11.41 WIT.
"Untuk SPBU juga telah beroperasi melayani kembali konsumen, hanya satu SPBU di wilayah Tulehu yang berhenti beroperasi sementara karena lokasinya dekat dengan episentrum gempa sehingga masyarakat masih mengungsi ke lokasi yang lebih aman," tuturnya.
Selanjutnya, perseroan akan terus memantau situasi terkini di wilayah serta berkoordinasi dengan aparat setempat untuk memastikan penyaluran BBM ke SPBU berjalan dengan lancar tanpa kendala dan terus bersiaga terhadap kemungkinan gempa susulan di wilayah Ambon.
Sebagai informasi, selain Ambon, gempa dengan magnitudo 5,0 juga terjadi di sekitar Labuan Bajo Nusa Tenggara Timur pada 06.44 WIB dengan lokasi tepatnya ada di di 8,38 LS, 119,82 BT dengan pusat gempa berada di laut 15 km Barat Laut Labuan Bajo. Kendati demikian, gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.
[Gambas:Video CNN] (hns/sfr)