
Pemerintah Tarik Dana Rp23,8 Triliun dari Lelang Surat Utang
CNN Indonesia | Rabu, 09/10/2019 10:32 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menarik utang Rp23,8 triliun dari lelang tujuh seri Surat Utang Negara (SUN). Dana tersebut untuk memenuhi sebagian pembiayaan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Dikutip dari Antara, Selasa (8/10), Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu menyatakan lelang tersebut telah melebihi target indikatif yang ditetapkan Rp15 triliun dengan total penawaran masuk Rp48,01 triliun.
Jika dirinci, untuk seri SPN12200106, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp2 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 5,46925 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 6 Januari 2020 ini mencapai Rp7,57 triliun.
Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon diskonto ini mencapai 5,42 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 5,7 persen.
Berikutnya, untuk seri SPN12201009, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp2 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 5,60600 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 9 Oktober 2020 ini mencapai Rp11,92 triliun.
Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon diskonto ini mencapai 5,55 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 5,9 persen.
Selanjutnya, seri FR0081, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp8,95 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,76180 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 Juni 2025 ini mencapai Rp13,02 triliun.
Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 6,5 persen ini mencapai 6,72 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 7,0 persen.
Untuk seri FR0082, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp7,25 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,31254 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 September 2030 ini mencapai Rp10,35 triliun.
Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 7,0 persen ini mencapai 7,25 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 7,5 persen.
Untuk seri FR0080, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp1,4 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,64488 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 Juni 2035 ini mencapai Rp2,19 triliun.
Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 7,5 persen ini mencapai 7,62 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 8,0 persen.
Untuk seri FR0079, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp1,2 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,84819 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 April 2039 ini mencapai Rp1,72 triliun.
Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 8,375 persen ini mencapai 7,83 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 8,1 persen.
Terakhir, untuk seri FR0076, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp1 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 8,05731 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 Mei 2048 ini mencapai Rp1,22 triliun.
Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 7,375 persen ini mencapai 8,01 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 8,2 persen.
Sebelumnya, pada lelang tujuh seri SUN pada Selasa (24/9), pemerintah menyerap dana sebesar Rp18 triliun dari penawaran masuk mencapai Rp34,06 triliun.
[Gambas:Video CNN] (Antara/sfr)
Dikutip dari Antara, Selasa (8/10), Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu menyatakan lelang tersebut telah melebihi target indikatif yang ditetapkan Rp15 triliun dengan total penawaran masuk Rp48,01 triliun.
Jika dirinci, untuk seri SPN12200106, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp2 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 5,46925 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 6 Januari 2020 ini mencapai Rp7,57 triliun.
Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon diskonto ini mencapai 5,42 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 5,7 persen.
Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon diskonto ini mencapai 5,55 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 5,9 persen.
Selanjutnya, seri FR0081, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp8,95 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,76180 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 Juni 2025 ini mencapai Rp13,02 triliun.
Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 6,5 persen ini mencapai 6,72 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 7,0 persen.
Lihat juga:Mendag Batal Larang Peredaran Minyak Curah |
Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 7,0 persen ini mencapai 7,25 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 7,5 persen.
Untuk seri FR0080, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp1,4 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,64488 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 Juni 2035 ini mencapai Rp2,19 triliun.
Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 7,5 persen ini mencapai 7,62 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 8,0 persen.
Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 8,375 persen ini mencapai 7,83 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 8,1 persen.
Terakhir, untuk seri FR0076, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp1 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 8,05731 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 Mei 2048 ini mencapai Rp1,22 triliun.
Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 7,375 persen ini mencapai 8,01 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 8,2 persen.
Sebelumnya, pada lelang tujuh seri SUN pada Selasa (24/9), pemerintah menyerap dana sebesar Rp18 triliun dari penawaran masuk mencapai Rp34,06 triliun.
[Gambas:Video CNN] (Antara/sfr)
ARTIKEL TERKAIT

Jokowi Bentuk Komite dan Operator Investasi Pemerintah
Ekonomi 2 bulan yang lalu
Ancaman Resesi Indonesia Masih Jauh dari Nyata
Ekonomi 2 bulan yang lalu
Sri Mulyani Lantik Suminto jadi Staf Ahli Kemenkeu
Ekonomi 2 bulan yang lalu
Menkeu Nilai Deflasi September Bukan Sinyal Daya Beli Rendah
Ekonomi 2 bulan yang lalu
Bea Cukai Tindak 422 Pelanggaran Usaha Jasa Titipan
Ekonomi 2 bulan yang lalu
Kemenkeu Bakal Terbitkan Sukuk Hijau Global Lagi Tahun Depan
Ekonomi 2 bulan yang lalu
BACA JUGA

Harley Dirut Garuda Dirampas Negara, Bisa Ditawar Saat Lelang
Teknologi • 07 December 2019 19:59
Mobil Listrik Makin Murah, Bakal Dapat Diskon 'Off The Road'
Teknologi • 09 October 2019 10:25
LCGC Diharapkan Lanjut ke Jilid 2 Tanpa Beban PPnBM
Teknologi • 21 August 2019 15:55
3 Kementerian Buat Aturan Turunan Perpres Kendaraan Listrik
Teknologi • 19 August 2019 18:59
TERPOPULER

'Curhat' Bos Softbank Pakai Insting dan Nyali Suntik Alibaba
Ekonomi • 1 jam yang lalu
Gebrakan Erick Thohir Jadi Katalis Positif Bagi Saham BUMN
Ekonomi 2 jam yang lalu
Harga Minyak RI Melejit ke US$63,26 per Barel pada November
Ekonomi 1 jam yang lalu